Masyarakat Bonleu TTS Minta Perbaiki Jembatan Noepesu

Aleta K Baun,SH

KONDISI  jembatan Noepesu didesa Bonleu kecamatan Tobu yang menghubungkan masyarakat diwilayah perbatasan Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Timor Tengah Utara sangat memprihatinkan, bagaimana tidak jembatan tersebut dibangun oleh masyarakat setempat menggunakan bambu dan akibat dimakan usia sebagian besar bambu terlihat lapuk dan dikhawatirkan suatu saat bisa roboh dan mencelakakan masyarakat pengguna jembatan tersebut, Demikian pernyataan dari Gabriel Tamelab warga desa Noepesu Rabu, 2 Desember 2015 di Bonleu.
Menurut Gabriel bangunana jembatan Noepesu kondisinya darurat, karena dibangun oleh masyarakat menggunakan bahan lokal yang ada yakni bambu betung, dengan tujuan untuk memperlancar mobilitas masyarakat kedua wilayah setiap hari dan juga sebagai jalan altarnatif dimusim hujan. Pasalnya disaat musim hujan sungai Noebesi tidak bisa dilintasi  karena airnya cukup deras dan sungainya juga sangat luas “kalau musim hujan aktifitas masyarakat dua desa tersebut macet total karena banjir dan tidak bisa langgar ke seberang, bahkan anak-anak sekolah juga tidak bisa kesekolah karena aliran sungi cukup deras”ucapnya.
Sementara itu ketua Rt 08/Rw 06 desa Bonle’u Kecamatan Tobu, Agustinus Oematan ketika dimintai komentarnya mengatakan bahwa masyarakat setempat selalu merindukan bangunan jembatan permanen. Kerinduan masyarakat ini, menurut Agus sudah diusulkan setiap tahun melalui forum Musrembang tingkat dusun, desa dan Kecamatan, namun usulan tersebut tidak pernah ditindak lanjuti, pada hal menurut Agus air bersih untuk kebutuhan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTS, selama ini  bersumber dari sungai Noepesu. Oleh karena itu Ia berharap agar pemerintah bisa tergugah untuk memperhatikan dan membantu mereka membangun jembatan yang permanen
“Kalau bisa jembatan penghubung antara dua Kabupaten ini, dianggarkan untuk dibangun menjadi permanen, karena selama ini hasil pertanian dan juga ternak mereka lebih banyak di jual ke pasar Eban Kabupaten TTU karena untuk sampai ke pasar Soe sangat membutuhkan ongkos kendaraan yang lebih mahal”jelasnya.
Anggota DPRD Provinsi NTT Aleta K Baun,SH ketika diwawancarai mengatakan bahwa sebagai wakil rakyat dari dapil TTS Ia akan berupaya untuk memperjuangkan apa yang menjadi keluhan masyarakat desa Bonleu  ditingkat provinsi, sehingga Pemprov NTT dapat membantu menjawab apa yang menjadi harapan masyarakat selama ini yakni membantu membangun  jembatan yang layak dan aman untuk  digunakan masyarakat. Aleta Baun juga menjelaskan kepada masyarakat disekitar jembatan Noepesu bahwa kalau anggaran untuk tahun ini sudah tidak bisa karena sudah masuk akhir tahun, namun ditahun anggaran 2016 Ia akan berkoordinasi aktif dengan beberapa temannya diDPRD yang juga utusan dari TTS untuk bersama-sama memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat bonleu, “Nanti kami usulkan dalam paripurna agar kalau bisa dimasukan dalam anggaran tahun depan.” ♦ vic