Karadeniz Powership Zeynep Siap Layani Listrik Kota Kupang

Kapal Listrik Karadeniz Powership Zeynep

UNTUK mengatasi kekurangan daya listrik di Kota Kupang, manajemen PT PLN (Pesero) segera mendatangkan Kapal Listrik yang akan ditempatkan di Perairan Bolok, Kupang Barat, dekat dermaga PLTU Bolok. Sedangkan untuk kebutuhan jangka pendek mengatasi pemadaman saat ini, PLN mengirim tambahan mesin total kapasitas listrik 20 mega watt (MW).
Belum lama ini, Direktur Utama PLN, Sofya Basir, mengatakan, PT PLN (Persero) menyewa empat Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) selama 5 tahun. Kapal tersebut bernama Karadeniz Powership Zeynep Sultan yang didatangkan dari Turki. Keempat ‘kapal listrik’ yang di sewa ini akan ditempatkan di daerah-daerah yang saat ini kekurangan listrik, yang mengakibatkan pemadaman bergilir ke pelanggan.
Salah dari dari keempat kapal listrik (marine vessel power plant) tersebut dikirim ke Kupang untuk total kapasitas pembangkit sebesar 60 Mega Watt (MW). Kontraknya sudah ditandatangani Direksi PLN awal Desember dan akan direalisasikan dalam semester pertama tahun 2016.
Selain itu, dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), tahun 2016, PLTU Swasta menambah 30 MW, yakni satu unit sebesar 15 MW beroperasi sekitar bulan Juni, dan unit kedua 15 MW masuk bulan Desember 2016.
Listrik dari Kapal PLTD akan diinjeksikan melalui Gardu Induk (GI) Bolok dan selanjutnya disalurkan melewati transmisi 70 kV menuju GI Maulafa, untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kota Kupang.
“Kalau sudah berfungsi, maka masalah listrik di Kupang akan teratasi, kebutuhan daya listrik terpenuhi. Karena tahun 2016, akan ada tambahan kapasitas sebesar 90 MW,” jelas General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur.
Kebutuhan Jangka Pendek
Untuk kebutuhan jangka pendek mengatasi pemadaman saat ini dan memenuhi kebutuhan listrik untuk berbagai kegiatan sepanjang bulan Desember, khususnya perayaan hari Natal dan Tahun Baru, Richard Safkaur mengatakan, PLN Pusat akan mengirim tambahan mesin sebesar 20 MW. Mesin ini direlokasi dari Lhoksemawe dan Jakarta. Awal Desember mesin dari dua lokasi itu diberangkatkan ke Kupang.
Richard Safkaur berharap perjalanan kapal yang membawa mesin 20 MW itu lancar. Dan setelah tiba di Kupang, kami membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari Dinas Perhubungan NTT, Syahbandar dan PT Pelindo Kupang, agar mendapat prioritas membongkar.
Sebab mesin 20 MW tersebut akan menjawab kekuatiran masyarakat jangan sampai pemadaman listrik masih akan berlanjut sampai perayaan Natal dan Tahun Baru. Penambahan mesin 20 MW tersebut adalah solusi jangka pendek untuk mengatasi kekurangan daya sebesar 20 MW akibat tidak beroperasinya PLTU Bolok.
Daya mampu Sistem Kupang saat ini hanya 34 MW yang dipasok dari PLTD Kuanino dan PLTD Tenau. Sementara kebutuhan pemakaian listrik masyarakat pada siang hari sebesar 44 MW dan malam hari antara 52 MW hingga 54 MW. Dengan kondisi listrik tersebut, pada siang hari PLN Area Kupang kekurangan daya sehingga harus melakukan pemadaman sebesar 10 MW. Pada malam hari PLN melakukan pemadaman sebesar 18 MW hingga 20 MW.
Dalam melakukan pemadaman, selama ini PLN Area Kupang melakukan pemadaman rata-rata durasi 8 jam, sehingga setiap jalur cukup mengalami padam sekali dalam sehari. Namun atas usulan masyarakat agar durasi padam diperpendek, maka PLN Area Kupang menerapan durasi padam selama 4 jam, dengan kemungkinan sehari setiap jalur akan mengalami giliran padam sebanyak dua kali dalam sehari.
“Kami berusaha agar durasi padam cukup empat jam, tetapi dalam pelaksanaannya, sewaktu-waktu bisa berubah lebih cepat kurang dari empat jam atau lebih lama hingga lima jam. Pertimbangannya, meski daya mampu tidak berubah, tetapi jika pemakaian masyarakat berkurang akibat banyak yang berhemat sesuai imbauan kami, maka lama padam bisa berkurang semua jalur atau lebih cepat menyala,” jelas Manager PLN Area Kupang, Maria Goreti Gunawan. ♦ humas pln wilayah ntt