♦ Didanai APBD Ende tahun 2015 Rp 3,2 miliar
TAHUN anggaran 2015 untuk hotmix jalan dalam Kota Ende Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Ende mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3.300.000.000,00. PT. Uber Karya yang beralamat di Jalan Bugis No.124 Kebon Bawang Tanjung Priok Jakarta Utara memenangkan tender proyek ini dengan nilai kontrak sebesar Rp.3.227.636.000,00. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten sebesar Rp 3,2 miliar lebih itu untuk hotmix jalan dalam Kota Ende pada tiga ruas jalan di Kelurahan Paupire dan Rewarangga, Kelurahan Potulando dan Kelurahan Paupanda. Tidak salah jika ada warga masyarakat yang merasa tidak puas dengan kualitas hotmix yang dikerjakan oleh perusahaan ini atau orang yang menggunakan nama perusahaan ini.
Buktinya, karena merasa tidak puas, mereka tidak melaporkan kepada Dinas PU Kabupaten Ende. Tetapi melakukan aksi dengan membongkar hotmix yang sudah dikerjakan sebagai bukti bahwa kualitas hotmixnya memang patut dipertanyakan. Dan ini terjadi di ruas jalan Dewi Sartika di samping sebelah kiri dari depan Kantor Kelurahan Potulando- Kecamatan Ende Tengah. Kita tidak perlu mempertanyakan, siapa atau sekelompok masyarakat yang mana yang merasa tidak puas. Tapi yang jelasnya seperti disaksikan EXPO NTT pada hari Selasa pagi tanggal 24 Nopember 2015. Ketika sampai di lokasi, ternyata hotmix jalan pada ruas tersebut yang baru selesai dikerjakan pada sehari sebelumnya tampak sudah ada yang rusak. Jika dikatakan rusak karena lalu lalang kendaraan, sangat tidak mungkin karena mobilisasi kendaraan tidak terlalu sangat luar biasa. Lantaran lebih banyak kendaraan roda dua dari pada kendaraan roda empat yang melintasi ruas jalan tersebut, apalagi kendaraan roda enam atau delapan. Kemungkinan besar rasa tidak puas bukan saja karena kualitas hotmixnya yang patut dipertanyakan, tetapi ada pekerjaan yang seharus juga dikerjakan oleh perusahaan ini, tetapi tidak dikerjakan. Padahal perusahaan ini telah merusak trotoar yang sudah jadi dan terlihat masih baik. Kesannya, perusahaan ini bekerja tidak secara bertanggung jawab. Kaitan dengan kualitas hotmixnya dipertanyakan juga terjadi di ruas jalan Woloweku – Wolowona. Dari kacamata kita orang awam yang tidak mengerti dan memahami terkesan kerja asal jadi. Karena kalau dibandingkan dengan pekerjaan hotmix pada ruas jalan yang sama yang dikerjakan sebelumnya, sangat berbeda. Diduga karena agregatnya kurang berkualitas dan aspal yang digunakan hanya sekitar 50 porsen.
Diperbaiki lagi
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Ende, Ir. Fransiskus Lewang ketika dikonfirmasi EXPO NTT di ruang kerjanya diinstasi yang berlamat di Jalan Banteng Ende pada hari Senin tanggal 30 Nopember 2015, membenarkan. Menurut Fransiskus Lewang, sebelum meninggalkan Ende untuk ikut asistensi Dana Alokasi Khusus (DAK) 2016 di Makasar, ia bersama staf meninjau lokasi dan ditemukan ada hotmix yang dibongkar.
Karena itu kepada staf, terlebih pengawas, kata Fransiskus Lewang diperintahkan untuk identifikasi lebih jauh tentang kualitas hotmix yang dikerjakan perusahaan tersebut. Tidak saja pada ruas jalan Dewi Sartika tetapi juga pada ruas yang lain. Hasil dari identifikasi terungkap bahwa memang harus dikerjakan lagi dan itu sudah diperintahkan kepada perusahaan ini.
“Saya sudah mengharuskan kepada perusahaan ini untuk mengerjakan lagi. Tidak semua, tetapi sebagian. Termasuk pekerjaan trotoar yang sudah dirusak dan belum dikerjakan itu,”tutur Fransiskus Lewang. Ketika ditanya, berapa meter yang harus diperbaiki kembali, Fransiskus Lewang mengaku data tersebut masih ada di staf, tetapi ditegaskan lagi bahwa ia sudah memerintahkan untuk diperbaiki lagi. ♦ rik