EXPONTT.COM – Menderita lumpuh sejak lahir membuat Bonifansius Juflin Nurung tak bisa bermain layaknya anak seusianya.
Bocah 9 tahun asal Desa Perak, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai ini hanya bisa terbaring di tempat tidur tanpa bisa beraktivitas apa-apa.
Ayah Boni, Maksimus Nurung, menceritakan, untuk buang air besar dan kecil dan mandi, Boni harus digotong orangtuanya.
“Anak saya ini lumpuh sejak lahir. Dia anak sulung kami dan sejak lahir memang menderita lumpuh,” ucap Maksimus dikutip dari kumparan ntt.
Maksimus dan istri, Efilia Enik berniat membawa Boni ke rumah sakit untuk dirawat.
Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat Minta Terminal Haumeni SoE Dilengkapi Restoran hingga Mini Market
Namun karena keterbatasan biaya membuat Maksimus dan Efilia mengurungkan niat mereka.
Akhirnya selama 9 tahun Boni hanya bisa berbaring dan bersandar di tempat tidur. Boni tak bisa melakukan pekerjaan apapun.
“Niat mau bawa ke dokter memang ada. Tapi kami ini mau beli beras saja susah, apalagi mau obati dia ke dokter. Kami hanya bisa pasrah dengan kondisi dia,” tutur Maksi.
Terkadang, ketika kedua orangtua serta adiknya pergi ke hutan untuk mencari kayu api, Boni hanya tinggal seorang diri di rumah.
Apabila Boni hendak buang air besar maupun kecil seringkali ia melakukannya di tempat tidur. Segalanya terjadi tanpa bantuan anggota keluarga.
“Sedih memang ceritanya. Tapi mau bilang apa, begini sudah kondisi kami di sini. Mau minta bantuan kepada pemerintah juga kami tidak punya akses. Semuanya serba terbatas,” ungkap Maksimus.
Baca juga: Kasat Reskrim Polres Sikka Terjaring Razia di Tempat Hiburan Malam, Polda NTT: Sedang Tugas
Maksimus berharap kondisi keluarganya diketahui pemerintah, sehingga anaknya bisa mendapatkan bantuan dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Manggarai.
“Kami butuh bantuan. Semoga kondisi kami di sini bisa tersalurkan melalui media. Tolong kami pak,” pinta Maksimus sambil meneteskan air matanya.
♦ kumparan