Sainafu, Pasar Unik Gunung Timau Kabupaten Kupang

Ketika suatu hari ada kesempatan untuk berkunjung ke wilayah amfoang di Kabupaten Kupang, jangan lupa mengunjungi pasar Sainafu yang berada di wilayah Dusun 5 Desa Oelfatu Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang.

Pasar ini sama seperti pasar mingguan lainnya dimana pada setiap hari selasa, masyarakat dari berbagai wilayah disekitar pasar Sainafu akan berbondong-bondong datang ke pasar sainafu ini. Pasar yang letaknya persis di punggung gunung Timau ini memiliki keunikan tersendiri karena letak pasar ini bukan berada dekat dengan pemukiman, tapi jauh dari pemukiman. Pemukiman terdekat adalah desa Fatumetan di wilayah kecamatan amfoang utara yang jaraknya kurang lebih 8 kilo meter. Selain itu, meskipun masuk wilayah kecamatan Amfoang Barat Laut, ternyata pasar ini lebih dekat dengan kecamatan amfoang selatan, amfoang tengah dan Amfoang Utara.
Ketika kita berada di pasar Sainafu, udara pegunungan langsung menusuk kulit. Pada bulan juli sampai Bulan Agustus, udara di sekitar gunung timau sangat dingin, sekalipun matahari bersinar cerah. Keunikan lain dari pasar Sainafu adalah bahwa di pasar ini menyediakan jenis makanan yang tidak kita jumpai di pasar lainnya. Pasar ini menyediakan makanan khas wilayah gunung timau yaitu dendeng rusa, daging kuskus, daging ayam hutan yang dipanggang, daging rusa yang direbus, dendeng sapi, daging babi hutan yang sudah dikeringkan, daging monyet yang dikukus, daging tupai, kacang arbila atau kacang merah hutan khas amfoang.
Pasar Sainafu mulai aktif antara pukul 09.00 sampai pukul 13.00, jadi ketika kita ingin mendapatkan salah satu jualan di atas, maka kita harus bergerak lebih pagi. Untuk mencapai pasar sainafu dari Naikliu bisa menggunakan jasa ojek dengan biaya Rp. 100.000 selama 1 jam melewati pendakian yang cukup isa juga ditempuh dengan jalan kaki bila ingin tracking, dengan jarak tempuh sekitar 3-4 jam dengan jarak tempuh 20 Km.
Ketika mendekati pasar sainafu dari arah Naikliu atau dari arah utara menuju selatan, kita akan melewati sebuah sumber air segar yang ada di pinggir jalan yang namanya air sirih. Sumber air ini sungguh menyejukan, sehingga pernah seorang teman saya mengatakan bahwa rasa air si sumber air sirih tidak beda jauh dengan air mineral merek Aqua yang kita beli toko atau kios.
Masyarakat masih sering menangkap rusa dan kus-kus karena mereka tidak sepenuhnya mengetahui bahwa Rusa Timor (Cervus timorensis) dan kus-kus termasuk hewan yang dilindungi. Bahkan dari cerita-cerita masyarakat yang saya temui, mereka mengatakan bahwa kegiatan berburu rusa itu dilakukan oleh beberapa oknum masyarakat yang memang memiliki kegemaran untuk berburu di huta-hutan disekitar gunung Timau, gunung kebanggaan orang Amfoang. • eketetus.org