EXPONTT.COM – Kronologi dugaan kasus pelecehan seksual oleh anggota DPRD TTS kepada seorang tenaga medis di puskesmas Kota SoE.
DLS, korban pelecehan menceritakan kisah pilu yang dialaminya sambil menangis.
DLS pun mendatangi Badan Kehormatan DPRD TTS ditemani suami dan kakak iparnya, Senin 12 April 2021 untuk melaporkan kelakuan bejat JN.
Korban diterima anggota Badan Kehormatan DPRD TTS, Lorens Jehau dan Thomas Lopo di ruang Badan Kehormatan.
Baca juga: Pasca Badai Seroja, Pulau Baru Muncul di Rote, Warga: Namanya Pulau Paskah
Kronologi
Kasus ini bermula ketika JN mendatangi rumah korban menggunakan mobil dengan nomor polisi B 7 SON, Minggu 11 April 2021.
JN memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. JN juga diduga sedang dalam pengaruh miras karena tercium bau alkohol dari mulutnya.
Hal ini membuat korban sempat kaget.
JN pun memarkirkan mobilnya tapi JN tidak langsung turun dari mobilnya.
JN masih duduk dalam mobil dan memutar musik dengan volume yang kencang.
JN pun turun setelah kurang lebih 5 menit berada dalam mobil. Ia langsung masuk ke rumah korban melalui pintu samping.
Melihat terduga pelaku masuk ke dalam rumahnya, korban langsung masuk ke rumah guna melihat apa yang dilakukan terduga pelaku.
JN yang melihat korban pun langsung menyapa korban dengan cara saling bertosan tangan. JN pun langsung memeluk korban.
Saat memeluk korban, JN diduga memegan payudara korban.
Merasa tidak nyaman, korban berusaha melepaskan diri dan mengajak JN untuk berjalan ke luar rumah.
Korban berpikir, jika di luar rumah, terduga pelaku tidak lagi memeluk korban.
“Dia masuk dari pintu samping langsung menuju pintu kamar anak perempuan saya. Makanya saya cegat dia. Begitu ketemu saya dia langsung tos tangan dengan saya dan memaksa memeluk saya,” ujarnya dikutip dari pos-kupang.com.
Lanjut dia, sesampainya di luar rumah, aksi tidak terpuji anggota DPRD TTS tersebut terus berulang. Padahal di luar rumah ada kakak ipar korban.
Korban berusaha menghindar dengan berjalan menjauh dari terduga pelaku namun terduga pelaku terus mengejar dan melancarkan aksi tidak terpujinya tersebut.
Puncaknya saat korban berusaha menghindar dengan cara berjalan menuju bengkel. Pelaku yang mengejar korban lalu memeluk dan meremas payudara korban dengan kuat. Karena sakit korban lalu berteriak.
Kakak ipar korban datang dan melepaskan tangan terduga pelaku dari payudara korban.
“Saya rasa malu sekali. Saya seperti tidak punya harga diri lagi sebagai seorang perempuan diperlakukan seperti itu,” kisahnya.
Tak hanya melakukan pelecehan seksual, terduga pelaku juga diduga mengeluarkan kata-kata bernada penghinaan.
Terduga pelaku yang merasa sebagai tuan tanah di wilayah Oekamusa, tempat tinggal korban juga mengatakan bisa mengusir korban dan keluarganya dari wilayah tersebut.
Baca juga: Lahan Pertanian Tertimbun Longsor, Warga Desa Tunbaun Kabupaten Kupang Terancam Kelaparan