Di antaranya upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan warga Kota Kupang, peningkatan perekonomian, akses pelayanan perizinan dan penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta upaya meningkatkan toleransi dan kerukunan suku, agama, ras dan antar golongan.
Diakuinya capaian pembangunan ini dapat terwujud karena adanya dukungan dan partisipasi dari masyarakat. ”Tanpa sinergitas yang solid antara pemerintah, DPRD dan lembaga-lembaga serta mitra Pemerintah Kota Kupang lainnya tentu perwujudan visi dan misi pembangunan mustahil dapat terealisasi,” tambahnya.
Pandemi Covid 19 Belum Usai
Dalam refleksi ulang tahunnya Wali Kota juga mengingatkan seluruh warga Kota Kupang bahwa pandemi covid 19 belum usai. Berdasarkan data satgas covid-19 Kota Kupang per 25 April 2021 total kasus telah mencapai 6.559 orang, 172 orang diantaranya meninggal dan 635 orang lainnya masih dirawat baik di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri.
Wawali menambahkan hingga saat ini pemerintah terus melakukan koordinasi terkait penanganan covid-19 di Kota Kupang. Pemerintah Kota Kupang juga tanggap dengan melihat trend perkembangan kasus covid-19 di Kota Kupang. Koordinasi juga dilakukan dengan Pemerintah Provinsi NTT yang ikut mendukung penanganan covid-19 di Kota Kupang.
Baca juga: Kronologi Kepala BIN Papua Gugur Ditembak KKB, Dihadang Saat Patroli hingga Kontak Senjata
Di tahun 2020 sendiri, Pemerintah Kota Kupang mengalokasikan anggaran bersumber dari APBD untuk penanganan covid-19 di Kota Kupang sebesar 50 milyar lebih dengan realisasi sebesar 46 milyar rupiah lebih atau 91,06 persen dengan prioritas pada penanganan kesehatan sebesar hampir 22 milyar rupiah dengan realisasi sebesar 21 milyar rupiah lebih atau 95,88 persen dan penyediaan social safety net / jaring pengaman sosial dan penanganan dampak ekonomi dengan pagu anggaran sebesar 25 milyar rupiah lebih dengan realisasi sebesar 21 milyar rupiah lebih atau 86,31 persen.
Tahap Pertama Pemkot Kirim Data 2553 KK ke BNPB
Wali Kota menambahkan badai seroja yang melanda Kota Kupang dan sejumlah wilayah di NTT beberapa waktu lalu telah menimbulkan banyak kerusakan.
Untuk menanggulangi kondisi ini, Pemerintah Kota Kupang didukung pemerintah pusat dan provinsi, melalui instansi teknis bersama para camat dan lurah dibantu oleh perangkat RT-RW di wilayah Kota Kupang masih melakukan pendataan,verifikasi, validasi secara faktual dilapangan serta uji publik.
Saat ini, sebanyak 2.553 data kepala keluarga tahap 1 siap dikirim ke BNPB pusat untuk ditindaklanjuti, sedangkan sisanya masih akan dilakukan verifikasi validasi dan uji publik tahap yang ke 2 hingga usai masa tanggap darurat pada 2 mei 2021 mendatang.
Pemerintah juga menurutnya akan menyiapkan lokasi untuk merelokasi 314 kepala keluarga di 9 kelurahan, antara lain Bakunase 2, Kolhua, Bello, Merdeka, Oebufu, Maulafa, Fatubesi dan Liliba yang kehilangan tempat tinggal akibat terjangan banjir dan longsor saat badai seroja terjadi.
“Saya mohon kesabaran serta dukungan doa dan partisipasi bapa mama basudara agar petugas dapat bekerja maksimal sehingga bantuan dapat segera direalisasikan kepada masyarakat,” pungkasnya.