NTT Berpotensi Dilanda Badai Australia, BMKG: Puncaknya Diprediksi 8 Agustus

badai australia
Foto tertanggal 11 April 2021 dari gambar satelis yang dirilis NASA, menunjukkan Siklon Seroja menerjang pantai barat Australia.(NASA EOSDIS via AP)

EXPONTT.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat untuk waspada cuaca buruk angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur ( NTT ).

Hal itu disampaikan terkait kabar yang beredar mengenai bada Australia yang berpotensi melanda hingga NTT dalam beberapa hari ke depan.

Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, NTT, menjelaskan soal informasi yang beredar di masyakarat tentang badai Australia yang akan melanda wilayah NTT.

Berdasarkan informasi yang beredar di masyrakat, badai Australia akan terjadi di perairan selatan Pulau Rote Ndao dan Pulau Timor pada Kamis 5 Agustus 2021 hingga Senin 9 Agustus 2021.

Baca juga: Larantuka Diguncang Gempa 5,6 Magnitudo, BMKG: Waspada Gempa Susulan

Puncak kecepatan angin diprediksi terjadi pada Minggu 8 Agustus pukul 02.00 WITA.

Baca juga:  5 Anak NTT Raih Juara Hall of Fame Abacus Brain Gym 2024

Terkait informasi itu, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi mengatakan,

fenomena angin kencang pada musim kemarau sering dan lazim terjadi di wilayah NTT.

“Terutama, di NTT bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Australia seperti di sekitar Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba,” ujar Agung, Kamis 5 Agustus 2021 malam.

Baca juga: Dipolisikan Gubernur NTT, Ketua Araksi: Saya Siap

Ia menuturkan, faktor pendorong bergeraknya massa udara ini adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan yang lain dan biasanya di NTT berlangsung pada musim kemarau.

Baca juga:  Wilayah NTT Diprediksi Dilanda Angin Kencang 2 Hari ke Depan

Hal ini, kata Agung, dipengaruhi garis semu matahari yang masih berada di belahan bumi utara,

sehingga tekanan udara di utara (Asia) akan lebih rendah dibandingkan tekanan udara di selatan khatulistiwa (Australia).

Menurutnya, semakin tinggi selisih tekanan udara antara dua daerah, maka kecepatan gerak massa udara juga akan semakin tinggi atau cepat.

Baca juga: Lionel Messi Berpisah dengan Barcelona, Ini Penyebabnya

Hal ini, kata Agung, dipengaruhi garis semu matahari yang masih berada di belahan bumi utara,

Baca juga:  Bank NTT dan Bank Mandiri Kolaborasi Gelar “Gerakan Nasional Cerdas Keuangan” di Kefamenanu

sehingga tekanan udara di utara (Asia) akan lebih rendah dibandingkan tekanan udara di selatan khatulistiwa (Australia).

Menurutnya, semakin tinggi selisih tekanan udara antara dua daerah, maka kecepatan gerak massa udara juga akan semakin tinggi atau cepat.

Jika menerima informasi akan adanya badai atau hal lain terkait cuaca diimbau untuk tetap tenang.

Baca juga: Pensiun Akhir Musim 2021, Valentino Rossi Mengaku Bangga Sudah Hibur Banyak Orang

Masyarakat diminta menghubungi BMKG terdekat untuk memperoleh informasi cuaca terkini.

“Kami Stasiun Meteorologi El Tari Kupang membuka layanan informasi cuaca 24 jam,” ujar dia.

tribunnews.com