Penataan TN Komodo, Sandiaga Uno Pastikan Tidak Ada Dampak Negatif

taman nasional komodo
Taman Nasional Komodo

EXPONTT.COM – Penataan sarana dan prasarana di zona pemanfaatan Taman Nasional (TN) Komodo akan disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga tidak menimbulkan atau mengakibatkan dampak negatif terhadap Outstanding Universal Value (OUV) situs warisan alam dunia TN Komodo. Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno

Baca juga:  Pemain Muda Persebata Berjuang Tanpa Bantuan Pemprov NTT: Dimana Anggaran PSSI NTT?

Dilansir dari Liputan 6, Sandiaga mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan di Taman Nasional Komodo adalah untuk mengganti sarana dan prasarana yang sudah tidak layak dengan sarana yang lebih memadai dan berstandar internasional.

Penggantian sarana dan prasarana tersebut mulai dari ranger campguide campresearcher campplaza deckresting postelevated deckreservoir tankdistribution pipelinewaiting room for visitorjettycoastal protection, hingga information center.

Baca juga: Anggota DPRD-RI: Mayoritas Kristen, Jangan Paksakan Wisata Halal di NTT

“Waktu saya berkunjung ke Taman Nasional Komodo itu, saya melihat memang banyak fasilitas yang perlu diperbaiki karena berkaitan dengan masalah keselamatan, berkaitan dengan kesehatan, dan juga keberlanjutan lingkungan,” kata Sandiaga pada Selasa 10 Agustus 2021.

Baca juga:  Pemain Muda Persebata Berjuang Tanpa Bantuan Pemprov NTT: Dimana Anggaran PSSI NTT?

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memastikan bahwa pembangunan di Resort Loh Buaya Pulau Rinca TN Komodo tidak menimbulkan atau mengakibatkan dampak negatif terhadap OUV situs warisan alam dunia TN Komodo.

Baca juga:  Pemain Muda Persebata Berjuang Tanpa Bantuan Pemprov NTT: Dimana Anggaran PSSI NTT?

Karena pembangunan semuanya, kata Sandiaga, sudah berdasarkan hasil kajian penyempurnaan Environmental Impact Assessment (EIA), yang dilakukan bersama oleh lintas kementerian/lembaga serta pakar lainnya yang terus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan IUCN.

“Jadi jangan khawatir, karena kita mengutamakan keberlanjutan lingkungan dan konservasi,” kata Sandiaga.

♦liputan6.com