Dunia Melihat Flores Lewat TdF

Promosi adalah investasi. Adalah keliru jika ada pihak yang berpandangan bahwa promosi adalah kegiatan mubazir, hanya membuang-buang uang, tenaga, dan waktu. Pomosi adalah investasi, sedang parwisata adalah komoditas. Sebagai komoditas, pariwisata harus dipromosi. Tanpa promosi, seindah apa pun suatu daerah, wisatawan takkan datang.
Pemerintah mendukung Tour de Flores (TdF) karena sport tourism seperti itu merupakan ajang promosi. Lewat event besar, sebuah destinasi dipromosi ke seluruh penjuru dunia. Media massa, dalam dan luar negeri, datang meliput dan mewartakan ke berbagai negara. Tour de Singkarak dan Tour de Ijen sudah memberikan dampak signifikan bagi daerah setempat dan negara.
Acara besar seperti TdF membutuhkan dana yang cukup besar. Namun manfaat yang diperoleh dari lomba sepeda internasional ini jauh lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan. Setiap event yang mendapat promosi luas seperti TdF mendapatkan “media values” yang sangat besar dan hal ini acap luput dari perhitungan pemerintah daerah. Jika biaya sebuah event pariwisata sekitar Rp 30 miliar, media values bisa lebih dari sepuluh kali.
Potensi wisata Thailand, Malaysia, dan Singapura kalah dibanding Indonesia. Objek wisata alam maupun wisata budaya di ketiga negara itu jauh di bawah Indonesia. Tapi, pada tahun 2015, jumlah wisman yang mengunjung Thailand mencapai 36 juta, Malaysia 27,7 juta, dan Singapura 16,7 juta. Itu semua terjadi karena promosi wisata di ketiga negara yang sangat gencar. Sedang wisman yang mengunjungi Indonesia pada tahun yang sama baru 10,4 juta aibat promosi yang belum optimal.
Sehebat, secantik, seindah, se-eksotis apa pun sebuah destinasi, tanpa dipromosikan, tanpa dikemas, dan tanpa disebar-luaskan informasinya lewat media massa, para wisatawan takkan tahu. Inilah kelemahan utama pariwisata Indonesia. Objek wisata yang indah tidak memberikan nilai tambah kepada masyarakat setempat karena tidak ada wisatawan yang datang. Saya mengimbau dinas pariwisata di setiap daerah untuk mengalokaskan dana lebih besar untuk promosi, setidaknya 80% dari bujet.
Tidak ada kegiatan investasi yang seramah pariwisata. Karena untuk menarik minat wisatawan, budaya setempat dilestarikan dan lingkungan dijaga agar tetap indah dan lestari. Tidak ada kegiatan investasi yang paling cepat menghasilkan seperti pariwisata. Hanya dengan modal minimal, pengusaha mampu meraup keuntungan maksimal. Kegiatan pariwisata biasanya menggerakkan ekonomi lokal.
Indonesia tidak hanya Bali. Banyak daerah di Indonesia yang sangat menarik bagi wisatawan, di antaranya Labuan Bajo Flores, NTT. Bersama sembilan daerah lainnya, Labuan Bajo ditetapkan sebagai destinasi wisata unggulan untuk mendongkrak jumlah wisman dan devisa. Sembilan destinasi lainnya adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Mandalika (Lombok), Kepulauan Seribu, Morotai, Bromo, dan Wakatobi.
Sebagai destinasi unggulan, Labuan Bajo memiliki keistimewan. Dari Labuan Bajo, wisatawan bisa melakukan wisata bahari, mengitari 150 pulau di perairan Komodo. Selain melihat buaya darat, wisatawan bisa menikmati panorama perairan Komodo dan keindahan taman laut. Dari Labuan Bajo, wisatawan bisa ke sejumlah objek wisata alam dan budaya di Flores dan Lembata. Danau Tiga Warna, perkampungan tradisional Bena, dan perburuan ikan paus adalah bagian dari objek wisata Flores.
Tahun 2015 dilewati dengan catatan yang cukup baik di bidang periwisata. Jumlah wisman 10,4 juta atau di atas target dan devisa menembus US$ 12 miliar. Pada tahun 2019, pemerintah menargetkan wisman 20 juta dengan devisa US$ 20 miliar. Tapi, jika promosi pariwisata dilakukan dengan lebih gencar, selupuh destinasi unggulan bertumbuh lebih cepat, wisman bisa menembus 30 juta dan devisa di atas US$ 30 miliar.
Dimulai tahun ini, TdF merupakan sport tourism yang dilakukan setiap tahun dan merupakan event pariwisata tertinggi di NTT karena skala kegiatannya yang internasional. Kegiatan lomba ini diharapkan menjadi penggerak pariwisata di Flores dan NTT. Partisipasi pemerintah setempat merupakan penentu sukses kegiatan TdF dan pariwisata NTT. TdF akan memperkuat daya tarik NTT sebagai “The New Tourism Territory”. ♦ primus dorimulus/fb