Riesta Mega Sari Rizal, penakluk

Riesta Mega Sari Rizal dan keluarga

NAMANYA Riesta Mega Sari Rizal disapa Mega. Ia penakluk kehidupan ini. Mengapa? Ini kisah nyata, pengalaman hidup Mega, siwanita cantik, lembut dan bersahaja sedikit langkah di zaat zaman serba gigital. Mengapa kisah Mega layak diangkat ke publik? Jawaban beragam. Tetapi kisah, pengalaman hidup yang dilakoni suami dari Yose Rizal, buah hati dari Firdaus Asfa Rizal, Fauzan GibranRizal  dan Fathir Tristan Rizal perlu dicontohi.
Gadis Kelahiran Kupang, 28 Maret 1986 ini punya pengalaman unik. Masih muda tetapi pengalamannya sangat dewasa. Mega berkisah,” Saya sudah mengalami pahit getirnya hidup ini. Pahit dan sakit menjadi bekal yang sangat kuat dan berharga untuk bangkit dari keterpurukan hidup ini.”
Kalimat pembuka yang dikeluarkan dari mulut Mega ternyata sarat makna. Mega memulai membangun hidup ini, setelah peristiwa mengejutkan dan menyedihkan manakala kedua orang tua terkasih dipanggil Sang Pencipta dalam sebuah peristiwa kecelakaan maut tahun 2004. Mega bersama ketujuh adiknya harus kehilangan kasih sayang, pegangan hidup dan harapan.
Ketika itu, kisah Mega dalam obrolan dengan EXPO NTT dan businessntt.com di On The Rock Hotel Kupang 20 Mei 2016, ayah dan ibunya Slamet Permadi dan Lili Aklis harus pergi untuk selama-lamanya. Meninggalkan delapan orang anak yang masih butuh bimbingan, butuh dibiayai dan kasih sayang.
Mega ditakdirkan sebagai puteri sulung mengaku terpukul dengan peristiwa ‘kepergian’ kedua orang tuanya. Ketika itu, Mega baru tamat SMA dan ketujuh adiknya masih kecil.
Berapa harikah Mega harus meratapi kematian kedua orangtuanya? “ Tidak sempat sedih berlama-lama. Sebab, saya sangat sadar, saya dan ketujuh adik saya harus hidup, harus makan dan minum. Saya harus bekerja, bekerja dan bekerja mencari uang agar bisa belanja makan untuk ketujuh adik. Yang ada dalam benak saya yaitu bekerja dengan menjual kue dan apa saja yang bisa. Saya menjual dari rumah kerumah. Saya beruntung, kedua orang tuaku punya sahabat yang sangat banyak. Kawan yang banyak memudahkan saya dalam menjalankan bisnis, menjual barang apa saja yang dibutuhkan. Ketujuh adik tidak boleh tidak makan walau seharipun. Hasil kerja saya membuahkan hasil, bisa menyekolahkan ketujuh adik saya dan semua sukses menyelesaikan pendidikan SLTA,” Menga mengkisahkan.
Mengapa Mega hanya membiayai ketujuh adiknya hanya menyelesaikan SLTA? Mega punya alasan, berpendidikan SLTA bukan berarti tidak bisa bekerja. Dengan pendidikan menengah, jelas Mega, manusia dipacu untuk berbuat, berjuang dalam memperbaiki nasib.” Saya bersyukur kepada Tuhan karena ketujuh adik saya bisa tamat SLTA. Saya mendidik mereka untuk tidak boleh tangan di bawah, tetapi mereka harus tangan di atas. Kuncinya mereka saya ajar untuk tidak boleh malu. Malu kalau pencuri. Sejauh mau bekerja dan mencari nafkah secara halal, tidak ada alasan untuk malu. Hasilnya terbukti. Ketujuh adik saya berhasil semuanya. Sudah bekerja dan tidak ada yang menganggur. Mereka semua sukses. Semua dari hasil kerja keras pantang mundur selangkahpun.”
Di benak Mega, sepeninggal kedua orangtua 2004 hidup berfalsafah,” Dagang, dagang dan dagang.” Mega menjalani beragam bisnis, mulai menjual parfum sabun dan beragam kebutuhan pokok. Mega pun mengaku selalu belajar, belajar dan belajar dari pengalaman orang tua, belajar dari semua orang yang sukses melakoni hidup ini.
“ Semua yang saya jalankan ternyata bisa dan semua sukses,” kata Mega bangga. Berbekalkan modal keteladanan kedua orang tua yang taat Bergama, kerja dan jujur, Mega mengaku di usianya yang ketigapuluh sudah memasuki zona aman. Kini bersama suami tercinta, Mega menjalani tugas utama yaitu merawat dengan kasih dan sayang ketiga buah hatinya. Berbagai bisnis sudah dilakoni Mega dan menggapai hasil. Memuaskan? “ Tentu belum, karena manusia harus terus berjuang dan hindari rasa mapan.” Itu prinsip Mega.
Hasilnya jeripayahnya sudah terbayar setelah memiliki sebuah gedung yang digunakan untuk bisnis dan berinvestasi.

M2 Enterprise

M2 Enterprise, salah satu usaha Mega yang sedang digelutnya saat ini berdampak ekonomi dan pergaulan dengan banyak orang. Usahanya bergerak dalam bidang Wedding Oranizer (WO). Pelanggannya tak terhitung.” Pesanan banyak karena saya mamatok tariff murah, tetapi bukan berarti murahan. Pertama kami mengutamakan kepuasan pelanggan. Sebab, ketika pelanggan merasa puas dan nayaman, maka akan mendatangkan pendapatan bagi perusahaan.” Dampaknya yaitu kesejahteraan karyawan. Silahkan mencoba, menelepon ke saya 081337466666. Untuk merias pengantin misalnya, cukup mengeluarkan uang 5 juta. Perusahaan kami akan melayani rias pengantin, gaun pengantin, dekorasi gereja atau masjid, kamar dan mobil pengantin. Kami pastikan, pelanggan akan puas,” janji Mega.
Apakah dengan tariff yang murah perusahaan mendapat keuntungan? Mega tegaskan,” Bahwa dalam berusaha harus ada keuntungan. Keuntungan pada pihak pelanggan tetapi juga pada pihak perusahaan. Tidak ada makan siang yang gratis.”Mega selain pandai berbisnis tetapi piawai dalam bidang perencanaan pernikahan. Untuk sebuah acara pernikahan meriah dan menyenangkan Mega mematok tarif Rp 75 juta paket lengkap dengan 500 undangan.
Kisah tentang kiprah Mega dalam berbisnis masih dilanjutkan, karena sang suami juga menggeluti bisnis yang langkah namun bermanfaat bagi banyak orang. ♦ wjr