EXPONTT.COM – Susanty Mansula alias Santy Mansula mengungkapkan alasan mengapa dirinya menghubungi polisi usai viral kasus penemuan mayat ibu dan anak di Kelurahan Penkase, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Padahal saat itu, polisi belum mengidentifikasi mayat yang ditemukan dan masih menunggu hasil DNA. Namun Santy berkeyakinan jika mayat tersebut adalah Astri dan Lael.
Menurut Santy, sebagai sahabat dan teman korban, ia merasa perlu melaporkan kepada pihak berwajib terkait informasi yang ia peroleh.
“Setelah heboh berita penemuan mayat ibu dan anak di Penkase, saya berinisiatif melapor sebagai sahabat atau teman. Saat itu merasa harus lapor saja. Tanpa berpikir ada konsekuensi seperti sekarang ini ada bahasa yang tidak-tidak,” ujar Santy dikutip dari kanal YouTube Ba Omong Non Stop.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Alak Jadi Perhatian Kepala Kejati NTT
Santy diketahui menghubungi polisi pada 2 November 2021 lalu, beberapa hari setelah mayat Astri dan Lael ditemukan.
Kala itu, polisi belum mengetahui identitas kedua korban dan masih menunggu hasil autopsi yang keluar pada akhir November 2021.
Pernyataan Santy ini memantik kehebohan publik. Menurut Santy, saat itu dirinya yakin jika itu mayat Astri dan lael.
“Waktu itu, lapornya by phone, saya baca berita terkait korban ibu dan anak bayi laki-laki. Saya merasa itu teman saya. Polisi tanya kenapa bisa yakin, saya bilang kalau korban ini sudah hilang dari tanggal 27 Agustus. Akhirnya polisi minta nomor telepon keluarga, telepon korban dan nomor telepon teman yang jemput (korban),” jelasnya.
Baca juga: Tidak Terima Dimaki, Pemuda di Rote Ndao Tega Bacok Kakak Kandung
Ia juga mengaku mengenali identitas bayi karena melihat baju yang terakhir dikenakan bayi Lael.
Sebelum bercerita kepada pihak kepolisian, dirinya telah sudah berembuk dengan teman-teman dekatnya.
Santy juga membantah menjadi saksi kunci kasus pembunuhan Astri dan Lael yang mengetahui kronologi dan melihat langsung kejadian tersebut.
Santy menyebut dirinya hanya mengetahui hubungan korban Astri Manafe dan ayah biologis dari Lael, yakni Randi Badjideh yang kini menjadi tersangka.
Baca juga: Gara-gara Berpakaian Minim, Remaja di Kupang Dicabuli Ayah Tiri
Diberitakan sebelumnya, almahrumah Astri dan Lael merupakan korban pembunuhan yang jenasahnya ditemukan pada 30 Oktober 2021 di galian pipa SPAM kali dendeng, Kelurahan Penkase Oeleta Kota Kupang.
Penemuan jenasah ini, kemudian membuat publik NTT heboh.
Hingga pada bulan Desember 2021, pelaku yang merupakan mantan kekasih dan ayah biologis Lael RB menyerahkan diri ke Polda NTT.