BNPB Salurkan Dana Bantuan Seroja Rp 849 Miliar Untuk Perbaikan 53.400 Rumah

korban badai seroja adonara
Kondisi rumah warga Desa Nelelamadike Pulau Adonara yang tertimbun bebatuan besar

EXPONTT.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan dana bantuan Rp 849,3 miliar untuk perbaikan 53.400 unit rumah yang rusak akibat bencana siklon tropis seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021 lalu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Ambrosius Kodo pada Senin 10 Januari 2022 mengatakan, bantuan dana dari BNPB didistribusikan melalui pemerintah kabupaten/kota yang terdampak badai seroja pada pada 31 Desember 2021.

Baca juga:  Pemain Muda Persebata Berjuang Tanpa Bantuan Pemprov NTT: Dimana Anggaran PSSI NTT?

“BNPB telah mendistribusikan bantuan dana bagi korban bencana alam seroja melalui pemerintah kabupaten/kota yang terdampak bencana seroja,” kata Ambrosius.

Baca juga: Dituding Intimidasi Emanuel Rede, Kejari Ende Akan Tuntut Ketua TPDI NTT

Ia juga menjelaskan, bantuan diperuntukan untuk sejumlah kabupaten/kota, yakni, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Sabu Raijua, Rote Ndao, Alor, Kabupaten Lembata, Flores Timur, Ende, Ngada, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Barat, dan Kota Kupang. Dana bantuan yang disalurkan mencapai Rp849,3 miliar.

Baca juga:  Mulai Januari 2025 Pemprov NTT Terapkan Opsen PKB, Tarif Pajak Kendaraan Naik

Dana bantuan itu, lanjut Ambrosius, diperuntukkan bagi perbaikan 53.400 rumah rusak dengan rincian rumah rusak berat 5.346 mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta per unit, sehingga total Rp267,3 miliar, rumah rusak sedang sebanyak 6.766 unit dan mendapatkan bantuan Rp25 juta/unit, sehingga  bantuan yang disalurkan sebesar Rp169,1 miliar, sedangkan rusak ringan mencapai 41.288 unit dengan bantuan Rp10 juta/unit, sehingga total Rp412,8 miliar.

Baca juga: Longsor Jalan Trans Flores, Jalur Ende-Sikka Lumpuh Total

Menurutnya, Pemprov NTT semula mengajukan permohonan bantuan untuk 55.615 rumah rusak dengan rincian rusak berat 6.433, rusak sedang 7.052 dan rusak ringan 42.130, namun setelah dilakukan verifikasi oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) BNPB didapati ada 2.215 usulan yang tidak diterima, yaitu rusak berat 1.807 unit, rusak sedang 286 unit dan rusak ringan 842 unit.
antaranews.com