Bahas Program Strategis, 12 Pimpinan Kabupaten di NTT Temui Wakil Ketua DPR-RI

12 Kepala Daerah di NTT bersama Ny. Julie Laiskodat di Senayan
12 Kepala Daerah di NTT bersama Ny. Julie Laiskodat di Senayan

EXPONTT.COM – Sebanyak 12 pimpinan daerah dari 12 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bertemu Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel.

Pertemuan berlangsung di ruang Wakil Ketua DPR RI, Kompleks Senayan, Rabu 2 Februari 2022.

Para pimpinan eksekutif dan legislatif tersebut diantaranya, Bupati Sumba Tengah, Bupati Alor, Wakil Bupati Ende, Bupati Sabu Raijua, Bupati Belu, Bupati Nagekeo, Wakil Bupati Sikka, Wakil Bupati Timor Tengah Selatan, Wakil Bupati Manggarai Timur, Bupati Kupang, Bupati Manggarai Barat, Bupati Rote Ndao serta Wakil Ketua DPRD Sumba Timur serta Anggota DPRD NTT dari Fraksi Nasdem.

Baca juga: Bupati Manggarai Copot Puluhan Pejabat, Diduga Dendam Pilkada

Turut hadir pada kesempatan itu Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Dapil NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, Jacky Uly dan Ny. Ratu Wulla.

Baca juga:  Warga TTU Dihebohkan Anak Babi Berwajah Mirip Manusia

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Koordinasi Wilayah Partai Nasdem yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat pada akhir tahun 2021 lalu.

Belasan pimpinan daerah ini diboyong ke Jakarta oleh Ny. Julie Sutrisno Laiskodat yang juga istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Pertemuan itu dimaksudkan untuk mengkonsolidasi sejumlah permasalahan yang merupakan kebutuhan dasar rakyat agar mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.

Baca juga: BMKG Minta Warga NTT Waspadai Hujan Disertai Petri dan Angin Kencang Beberapa Hari ke Depan

Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do di hadapan Rachmat Gobel, menyampaikan persoalaan kelangkaan pupuk subsidi yang dialami oleh para petani.

Pupuk subsidi merupakan usulan daerah dan pemerintah hanya bisa memenuhi 9 persen dari seluruh kebutuhan pupuk yang diperlukan oleh para petani.

Baca juga:  Warga TTU Dihebohkan Anak Babi Berwajah Mirip Manusia

Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo telah dianggarkan sebanyak 30 triliun untuk pupuk subsidi, tapi belum mampu menjawab kebutuhan para petani terkait pupuk subsidi di daerah.

Dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) tidak mencukupi semua kebutuhan pupuk para petani.

Dari sisi lain juga muncul para spekulan atau distributor nakal yang menjual kembali pupuk subsidi.

Baca juga: Jelang Pelantikan Ketua DPD Demokrat NTT, Simpatisan Jeriko Minta Polda NTT Tak Keluarkan Izin

Bupati Sumba Tengah, Paulus Kira menyampaikan progres program Food Estate yang sementara berjalan di Kabupaten Sumba Tengah.

Food Estate ini mendapat perhatian Pemerintah Pusat yang dibuktikan dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Lokasi Food Estate pada beberapa waktu yang lalu di Sumba Tengah.

Bupati Paulus, juga mengeluhkan jalan usaha tani sepanjang 50 Km yang belum dikerjakan. Jalan usaha tani itu kata dia merupakan akses ke lahan food estate.

Baca juga:  Warga TTU Dihebohkan Anak Babi Berwajah Mirip Manusia

Dia berharap pemerintah pusat agar memperhatikan keberadaan jalan usaha tani tersebut agar mendukung aksesibilitas serta memudahkan dalam pengangkutan hasil.

Pada kesempatan itu juga ia meminta dukungan pengadaan Alsintan berupa traktor untuk mendukung program food estate.

Ia juga meminta penegasan dari pemerintah terkait pengembangan lahan food estate. Harus ada keputusan pemerintah terkait pengembangan food estate.

Seperti di Sumba Tengah itu belum ada perluasan sehingga ada peraturan pemerintah yang mengatur tentang food estate.

Baca juga: Cabuli Anak di Bawah Umur, Pemuda di Manggarai Diamakan Polisi

Bupati Manggarai Barat meminta pembangunan jalan nasional ke Golimori.

Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR kata dia, telah menganggarkan Rp 531 miliar untuk pembangunan ke jalan itu.

Di lokasi itu ada 361 KK yang belum mendapat persetujuan untuk mendapat ganti rugi.