EXPONTT.COM – Kisah ini seperti air mengalir. Hari Minggu, 2 Oktober 2022 Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan semua pejabat OPD dilingkungan Kantor Gubernur NTT melawat ke rumah Sekda NTT Domu Warandoy yang meninggal akibat kecelakaan tunggal di Jalan Frans Seda yang terjadi pada Minggu 2 Oktober 2022 dinihari.
Publik NTT kerabat dekat almarhum tentu saja kaget. Wens John Rumung, selaku Pemimpin Umum EXPO NTT, expontt.com juga kaget dan Minggu siang itu ikut melayat.
Disiang itu, usai doa sejenak di depan peti jenasah, semua pelayat mengobrol tentang kematian almarhum, Sekda NTT Domu Warandoy.
Tiba-tiba Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat nyeletuk,” A, ini Wens Rumung juga nyaris mati karena kanker darah. Tetapi sembuh dengan ramuan herbal yaitu konsumsi semua jenis buah yang masih muda. Betul to. Kalau tidak salah ada ditulis dibukunya. Bukunya masih ada to. Besok coba bawa ke kantor supaya diperbanyak biar semua orang baca dan mereka yang terkena kanker darah bisa disembuhkan.”
Wens John Rumung menyanggupi dan pada Senin 3 Oktober 2022 diserahkan kepada Gubrnur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di ruang kerjanya.
Saya sudah berulang kali menjelaskan kepada rekan pejabat dan siapa saja yang menanyakan tentang kesembuhan saya dari kanker darah atau leokimia.
Dan kisah saya sembuh dari kanker darah tentang siapa yang memberi resep itu kepada saya bisa dibaca dalam buku saya yang berjudul “Kembali Dari Kematian” pada halaman 126.
Isi tulisan di halaman 126 intinya demikian, ”Seperti yang saya alami pada suatu sore. Saat itu, saya berada di lantai tiga Gedung Sinar Kasih. Badan saya terasa sangat sakit. Rasanya seperti demam, tetapi seperti perpaduan dengan penyakit lainnya.
Keadaan ini membuat saya harus turun berobat ke Balai Pengobatan Sinar Kasih. Gedungnya bersebelahan dengan tempat saya bekerja.
Kedatangan saya disambut senyum manis dan ramah sorang gadis asal Manado Sulawesi Utara. Yang ditanya gadis ini, bukan masalah sakit apa, tetapi ia berkata, “Wens, saya sedih sekali baca beritamu di Majalah Mutiara. Coba Pak Wens mulai hari ini minum air putih yang banyak dan makan banyak semua jenis buah yang muda-muda. Buah apa saja, kalau rutin bersama air putih pasti sembuh itu kanker darah.”
Sore itu saya sungguh merasakan Kerahiman Illahi hadir menyapa saya secara nyata. Masih ditahun 1986, saya masih menjalani perawatan rutin mengkonsumi sejenis obat biji berukuran sangat kecil dan transfusi darah di PMI Kramat Jati. Aktivitas lain yang saya lakukan adalah bergabung di Kelompok Karyawan Muda Keuskupan Agung Jakarta atau KKMK. Bergabung dengan KKMK membuat saya rutin mengikuti pertemuan bulanan. Melalui pertemuan ini, saya banyak bertemu dengan gadis katolik.”
Selama dirawat di RSCM Bagian Penyakit Dalam, ”Sumsum tulang belakang saya di sedot sehingga saya dipastikan menderita leukimia akut atau dalam bahasa medis juga dikenal sebagai Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH).
Dalam penjelasan medis kepada saya kala itu, sel darah merah saya atau hemoglobin yang ‘diserang’ oleh sel darah putih; menyebabkan HB saya berada di angka 5.
Akhirnya, pada hari itu, saya pun mengerti penyakit apa yang saya alami. HB yang rendah membuat saya sering merasa pusing dan harus tidur atau bersadar untuk mengembalikan kesadaran. Kondisi ini seringkali saya alami, jika saya ingat-ingat lagi sekitar tahun 1983-1985.
Hingga pada titik saya berada di RSCM inilah, saya merasa beruntung ada uluran kasih dari Ibu Nafsiah Mboi yang sangat penuh perhatian dan tulus membantu saya. Berbekal uang bantuan Ibu Nafsiah Mboi senilai Rp 750.000 saya menjalani pemeriksaan di Bagian Dalam RSCM pimpinan Prof. Dr. Ary Haryanto R., Sp.PD-KHOM Spesialis Penyakit Dalam (Hematologi dan Onkologi Medik). Setelah divonis positif kanker darah, saya harus memeriksakan diri secara rutin setiap minggu.
Saya diberi sejenis obat berbiji sangat kecil dalam sepekan untuk sekadar bertahan hidup. Di samping itu, saya juga harus melakukan tranfusi darah setiap minggu. Maka itu, salah satu rutinitas saya terhitung dari Mei 1986 hingga Juni 1986 adalah pergi ke Palang Merah Indonesia (PMI) yang terletak di Jl. Kramat Raya 147, untuk melakukan transfuse darah. Ini dilakukan sebagai ‘dopping’ agar tubuh saya menjadi segar dan bisa beraktivitas.
Oleh karena hijrah ke Jakarta untuk berobat ini, saya mendapat kesempatan untuk bisa bekerja sebagai wartawan Mingguan Mutiara bagian dari Harian Sinar Harapan yang berkantor di Jalan Dewi Sartika 136 D Cawang Jakarta Timur. Sebagai wartawan yang tinggal di Jakarta, membuat saya sangat mengenal Jakarta. Ini dikarenakan saya selalu ditugasi oleh Redaktur Pelaksana Mingguan Mutiara, Hans Sinaulan, meliput oplet sampai ke pelosok selain meliput dalam Kota Jakarta dengan menumpang bus kota.”
Penderita kanker darah dizaman sekarang tidak perlu gusar karena bisa disembuhkan dengan konsumsi semua jenis buah muda dan minum air hangat sebanyak-banyaknya.
Selain buah dan air hangat non fat atau susu rendah gula. Konsumsi rutin saban hari maka kurang lebih tujuh bulan, kanker darah bisa disembuhkan. Ini kisah nyata. Saat ini sudah ada perlatan yang bisa menjuice buah untuk ambil sarinya. Nama alatnya juicer yang dijual di super market. ♦ wjr
Ikuti berita dari ExpoNTT.com di Google News
Baca juga: Viktor Bungtilu Laiskodat Merindukan 5 September 2023