Pencarian Korban Express Cantika Dihentikan, Kepala Kantor SAR Kupang Minta Maaf

Kepala Kantor SAR Kelas A Kupang, I Putu Sudayana, merangkul salah satu anggota keluarga korban kebakaran Kapal Express Cantika / foto: mediaindonesia.com

EXPONTT.COM – Tim gabungan Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Kelas A Kupang, resmi menghentikan operasi pencarian terhadap korban hilang musibah kebakaran Kapal Express Cantika 77 di Perarian Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 2 November 2022.

Hingga pencarian dihentikan, masih ada 15 penumpang dan satu jenazah yang belum ditemukan.

Acara penutupan dihadiri seluruh potensi SAR dan keluarga korban  di Kantor SAR Kelas A Kupang, Jalan Adisucipto, Kelurahan Penfui, Kupang.

Baca juga:Turnamen Esport KITA Super 2022 Jadi Ajang Kopdar Fans Club Eropa di Kupang

Kepala Kantor SAR Kelas A Kupang, I Putu Sudayana, mengatakan, proses pencarian korban yang berlangsung sampai 10 hari, namun masih ada 15 orang yang belum ditemukan temasuk satu jenazah.

Putu juga mengucapkan permohonan maaf karena tidak berhasil menemukan korban yang hilang.

Baca juga:  Orang Ende Malu Jika Tak Bisa Menangkan Ansy-Jane di Pilgub NTT

“Mohon maaf tidak berhasil menemukan saudara-saudara saya, namun kami tutup operasi SAR hari ini,” ujar Putu yang kemudian menangis.

Sesuai aturan, lanjut Putu, operasi pencarian korban oleh SAR hanya berlangsung selama tujuh hari, tetapi Kantor SAR Kupang memperpanjang operasi pencarian sampai 10 hari.

Baca juga:Puncak Gebyar Bulan Bahasa, SMAK Negeri Ende Selenggarakan Pentas Seni

“Kami sudah all out, informasi terkait adanya korban sudah kami jajaki, sudah kami cek. Kita sudah berupaya maksimal. Kami dari Basarnas turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” ujarnya.

Menurutnya, operasi pencarian melibatkan Kapal KN Antareja dan sebuah RIB 10 dibantu oleh tiga kapal milik Polda NTT, namun tidak menemukan korban yang hilang.

Baca juga:  Pengembalian Uang “Kelebihan Bayar” Tunjangan DPRD Kota Kupang Tak Hilangkan Unsur Pidana Korupsi 

KN Antareja melakukan pencarian antara 62 sampai 114 nautical mile (NM), mengikuti SAR Map, sedangkan RIB 10 melakukan pencarian sampai 25 NM.

Menurut Putu, penutupan operasi pencarian bukan berarti pencarian korban ditutup selama-lamanya. “Kita tetap melaksanakan pemantauan dan koordinasi dengan seluruh unsur SAR dan masyarakat. Jika ada informasi yang masuk, kami akan tetap cek,” tandasnya.

Baca juga:Pelajar SMAK Negeri Ende Raih Juara Satu Bintang Radio, Siap Ke Tingkat Nasional

Kepala BPBD NTT Ambrosius Koda juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban karena anggota keluarga mereka belum ditemukan.

Ambrosius juga menyoroti soal data korban yang simang siur lantaran terdapat perbedaan yang jauh dari data manifes kapal sebanyak 167 orang dan 10 anak buah kapal (ABK).

Baca juga:  Linus Lusi Tegaskan Kota Kupang Siap Jadi Kota Percontohan Antikorupsi

Namun, setelah dilakukan evakuasi jumlah korban sebanyak 361 orang. Dari jumlah itu, 16 hilang, 20 tewas dan sisanya selamat.

“Kita tidak  berangkat dari satu data yang sama,” katanya.

Baca juga:Penjabat Wali Kota Kupang Gandeng Insan Pers Tinjau Kebersihan di Sejumlah Sekolah

Salah satu anggota keluarga korban, Aki Kalla mengatakan dari lima anggota keluarga yang berlayar bersama kapal tersebut, satu orang meninggal adalah adik saya dan empat orang selamat.

“Yang selamat itu ada suami, isteri dan bayinya umur 24 bulan dan sepupu,” ujarnya.

Menurutnya, saat kebakaran kapal lima orang tersebut sama-sama terjun ke laut setelah mengenakan jaket penolong.

“Mereka juga berenang bersama, tidak tahu adik saya hilang mungkin terbawa gelombang,” ujarnya.

Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News

Baca juga: Mau Tahu Hebatnya Kawin Dengan Orang Alor