EXPONTT.COM, KUPANG – Aktivis lingkungan hidup, Aleta Baun menilai Pemerintah Provinsi NTT selama ini seperti tidak menganggap lingkungan sebagai hal yang penting. Dirinya menyebut, anggaran untuk lingkungan hidup setiap tahunnya sedikit.
“Anggaran untuk lingkungan setiap tahun sedikit, padahal persoalan lingkungan ini harus dari pencegahan. Giliran sudah ada masalah baru mau menyelesaikan, lalu Dinas Lingkungan Hidup mau buat apa sedangkan uangnya (anggaran) sedikit, ” sebut Aleta dalam Konferensi Pers dan Diskusi: Peluncuran Festival Budaya Lokal NTT Pesta Raya Flobamoratas, di Aula El-Tari, Kantor Gubernur NTT, Kamis, 17 November 2022.
Menurut Aleta, masyarakat adat dan budaya memiliki hubungan yang sangat erat dengan alam sekitar. Ia mencotohkan hubungan antara penenun NTT dan alam sekitar.
“Perempuan NTT kalau menenun kain butuh pewarna dari alam. Kalau sakit, mau berobat orang masih banyak pakai obat tradisional yang diambil dari mana lagi kalo bukan alam,” sebut wanita yang pernah mendapat penghargaan Yap Thiam Hien 2016.
Baca juga:Golkar Kota Kupang Targetkan Delapan Kursi di 2024
Aleta mengajak masyarakat, stakeholder dan pemangku kepentingan untuk menjaga alam di NTT. “Di Soe sekarang sudah panas, ini kalau hutan di Mutis habis, di Kupang pasti semakin panas,” ungkapnya.
Aleta Baun mengakui jika NTT membutuhkan investor untuk memajukan perekonomian, namun dirinya juga berharap semua elemen masyarakat bisa sama-sama menjaga alam.
“Semoga ada lebih banyak pohon yang lindungi mata air dan tak terjadi kekeringan,” pungkasnya.
Dalam acara Konferensi Pers dan diskusi Peluncuran Festival Budaya Lokal NTT: Pesta Raya Flobamoratas, sejumlah nara sumber yang terdiri dari pemerintah, aktivis lingkungan dan organisasi atau yayasan pemerhati lingkungan, memberikan materi, sharing dan berdiskusi terkait ancaman dan kerusakan lingkungan di NTT serta memaparkan berbagai langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk bersama-sama menjaga alam.
Baca juga:Semua Fraksi DPRD NTT Menerima Perda APBD NTT 2023
Turut hadir dalam konferensi pers dan diskusi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Siagian, Aktivis lingkungan hidup Aleta Baun, Magdalena Oa Eda Tukan dari Simpasio Institute Larantuka dan Perwakilan Pesta Raya Flobamoratas Yurgen Nubatonis.
Pesta Raya Flobamoratas akan diadakan pada tanggal 17 hingga 19 November 2022 di Kupang Waterpark, Oepoi, Kota Kupang dan dapat dikunjungi secara gratis.
Pesta Raya Flobamoratas menghadirkan berbagai macam penampilan dan hiburan, diantaranya:
-nonton bareng (nobar) film dan teater.
-pameran karya NTT
-konser musik
-pameran karya kreasi dan teknologi
-pameran kerjinan dan wastra
-inovasi kuliner NTT♦gor
Baca juga: Pesta Raya Flobamoratas Segera Digelar, Berikan Perspektif Baru Perubahan Iklim