EXPONTT.COM – Demi mengurangi resiko penyebaran virus african swine fever (ASF) yang lebih luas di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Dinas Peternakan Provinsi NTT menyiapkan 39.200 liter desinfektan untuk seluruh wilayah NTT.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan Provinsi NTT, drh. Melky Angsar, M.Sc., Selasa 24 Januari 2023.
“Kami sudah siapkan 39.200 liter desinfektan ke seluruh NTT. Jadi para peternak bisa langsung minta ke puskeswan di masing-masing wilayah. Sejauh ini baru 3000 liter yang sudah disalurkan ke tiga wilayah yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabupaten TTU masing-masing 1000 liter. Untuk Kabupaten lain akan menyusul,” jelasnya.
Baca juga: Bukan Dari Bali, Ini Penyebab ASF Pada Ternak Babi Merebak di NTT
Melki menyebut 39.200 liter desinfektan sudah lebih dari cukup untuk mengcover seluruh peternakan di wilayah NTT.
“Ada 39.200 liter kami siapkan. Kalau diencerkan bisa menjadi 6,5 juta liter larutan yg bisa dipakai menyemprot ke 166.000 kandang babi berukuran 50 meter persegi. Namun ongkos kirim ditanggung pihak Kabupaten dan Kota,” kata Melky.
Menurut data Dinas Peternakan Provinsi NTT, Per 24 Januari 2023, terjadi 252 kasus kematian babi akibat virus ASF.
Dengan rincian, kasus terbanyak di Kabupaten Kupang 75 kasus kematian babi, Sikka 42, Kota Kupang 39, Flores Timur 33, Ende 41 dan Sumba Barat Daya 22 kasus kematian akibat ASF.
drh. Melky Angsar juga mengimbau kepada para peternak babi di NTT untuk selalu membersihkan kandang babinya, serta menyemprotkan desinfektan.
“Tentu para peternak tidak boleh lelah bersihkan kandang ya, karena kebersihan tentu akan membuat ternak sehat juga,” pungkasnya.♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News
Baca juga:Dinas Peternakan NTT Minta Warga Tak Perlu Takut Konsumsi Daging Babi








