EXPONTT.COM, KUPANG – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan alat pendeteksi virus African Swine Fever (ASF) dan Reagen dari Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) yang merupakan mitra Dinas Peternakan Provinsi NTT.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Johanna Lisapaly, menngatakan, alat pendeteksi sebanyak 3 unit tersebut akan ditempatkan di sejumlah wilayah di NTT, diantaranya, Sumba Timur, di Sikka, dan di UPT Laboratorium Provinsi NTT.
Menurut Plt Sekda NTT itu virus ASF masih ada karena belum ada vaksinnya.
Baca juga:Bangun Kesadaran ASF, Dinas Peternakan NTT Gelar Workshop di Maumere
“Sehingga saat ini Disnak NTT terus mengantisipasi, apalagi di musim hujan ini. Akan tetapi, saat ini Dinas Peternakan NTT sudah mendapat alat pendeteksi virus ASF” kata Johanna, Selasa 31 Januari 2023, melansir victorynews.id.
Bahkan PRISMA juga membantu reagen atau cairan molekul untuk memeriksa sampel virus ASF.
Dirinya juga mengatakan, laporan kematian babi ternak sebanyak 256 ekor yang terjadi di NTT tak semuanya disebabkan virus ASF.
“Jadi 250-lebih babi yang mati tidak semuanya terserang virus ASF, tetapi kematian ternak. Contoh laporan kematian babi 5 ekor, yang terkena ASF 2 ekor sedangkan 3 ekornya mati karena penyakit lain,” ujar Lisapaly.
Dirinya mengimbau Pemkab dan Pemkot agar pemotongan ternak Babi harus di Rumah Potong Hewan (RPH), sehingga tahu kesehatan hewan.♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News








