EXPONTT.COM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan bantuan alat pendeteksi virus African Swine Fever (ASF) atau demam afrika pada ternak dari pemerintah Australia.
Alat yang bernama diagnostik Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) dari Pemerintah Australia itu diserahakan melalui melalui Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) NTT, dan Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP).
Penyerahan LAMP dilakukan langsung oleh CEO PRISMA Nina Fitz Simons dan John Leigh Program Director AIHSP kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan Provinsi NTT, drh. Melky Angsar dan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sikka, Y.E Satriawan Sadipun itu dilaksanakan di Kantor Gubernur NTT pada Selasa, 7 Februari 2023.
Baca juga: 318 Babi Ternak Mati, Dinas Peternakan NTT: Hanya 2 yang ASF
Penyerahan dihadiri pula Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi, Kepala Balai Karantina Pertanian dan Lulu Wardhani sebagai DFAT Australia.
CEO PRISMA, Nina Fitz Simons mengaku sangat bahagia karena petani skala kecil dan pengusaha yang terlibat di sektor babi akan mendapatkan akses terhadap fasilistas pengujian penyakit hewan yang tersedia di Pulau Sumba, Flores dan Timor.
“Hal ini akan membuat ternak petani aman dan pendapatannya terlindungi, selagi sektor babi ini pulih dari Virus Demam Babi Afrika (ASF)” tandasnya.
Dirinya juga memastikan LAMP dapat mendetaksi ASF secara akurat. “Selain pada babi ternak, alat ini juga bisa untuk hewan-hewan ternak lainnya,” tambah Nina.
Dengan bentuk yang ringkas, Nina mengatakan, alat ini bisa dengan mudah dimobilisasi dengan mudah. “Bisa dibawa ke daerah-daerah pelosok, jadi semua peternak bisa dapat akses LAMP ini,” tambahnya.
Baca juga:Gubernur NTT Pastikan Masa Kontrak Para Honorer Diperpanjang
Direktur Program AIHSP, John Leigh berharap, LAMP dapat memberikan dorongan ekonomi bagi pelaku pasar yang terlibat dalam perdagangan ternak dan produk turunannya.
Menurutnya, penanganan ASF di Provinsi NTT membutuhkan kerjasama multi pihak, sehingga Pemerintah Australia menyadari bahwa ASF membawa kerugian besar bagi NTT baik secara ekonomi maupun budaya.
“Jadi dengan penyerahan alat deteksi virus ASF (LAMP) ini sekaligus untuk membangun kapasitas petugas lapangan dan teknisi laboratorium kami mendukung Pemerintah NTT dalam memulihkan sektor peternakan babi secara cepat,” terang John.
John juga sedikit menjelaskan, PRISMA dan AIHSP melakukan kegiatan peningkatan kapasitas atau bimbingan teknis, lokakarya dan Training of Trainers (ToT), dengan sasaran petugas lapangan veteriner dan teknisi laboratorium.
Dalam waktu kedepan pihaknya akan melakukan kunjungan ke beberapa daerah di NTT untuk melakukan bimbingan teknis, lokakarya dan ToT.
Baca juga: Eddy Gaunggus Di Pecat Karena Gonggong Kasus MTN Senilai Rp 50 Milyar
Sebagai informasi, PRISMA dan AIHSP menyerahkan tiga unit alat LAMP kepada pemerintah NTT. Ketiga unit akan disebar di tiga pulau besar di NTT diantaranya, Pulau Timor (Kota Kupang), Sumba (Sumba Timur) dan Flores (Sikka).
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada PRISMA, yang sudah membantu NTT dengan menyerahkan alat pendeteksi virus ASF. “Saya sangat berterima kasih kepada PRISMA yang sudah memberikan alat ini untuk NTT,” ujar Josef Nae Soi.
Dia mengatakan alat LAMP akan sangat bermanfaat bagi masyarakat NTT, khususnya peternak babi.
“Dengan alat ini saya harap bisa mengobati kecemasan masyarakat akan keganasan virus ASF ini,” ucapnya.♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News
Baca juga: Orang Muda Ganjar Bantu Perbaiki Jalan Raya di Ende