EXPONTT.COM, KUPANG – Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, Jan Pieter Windy, menyebut para guru yang bilang ‘siap’ ketika ditanyai Gubernur NTT saat bersepakat untuk jam sekolah pukul 05.00 pagi adalah guru yang bobrok.
Hal tersebut ia sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPRD Provinsi NTT dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi Making, Rabu 1 Maret 2023.
“Ini mental-mental guru yang bobrok, berani mengorbankan siswanya,” ucap Jan Windy.
Dirinya menyebut para kepala sekolah hanya mencari ukuran kinerja tanpa memikirkan kondisi para siswa.
Baca juga: Gubernur VBL: Mulai 7 Maret 2023 Semua Warga NTT Diimbau Jalan Kaki
“Para guru juga ada yang mencari popularitas, posting-posting di media sosial dia berhasil bangun pagi, itu guru goblok,” tegas Jan.
Dirinya menyebut peningkatan kualitas tidak sepenuhnya bergantung pada jam masuk sekolah.
“Kualitas pengajar kita juga harus pikirkan, tapi kalo guru hanya ‘siap gerak’ gitu ya tidak mungkin kualitas anak-anak kita baik,” kata sekretaris Komisi V itu.
Dirinya juga menyebut aturan jam sekolah pukul 05.00 dan telah diubah menjadi pukul 05.30 pagi itu merupakan kebijakan yang intoleran.
Baca juga: Ricuh, Pemilihan Ketua PMI Kota Kupang Ditunda Sampai Wagub Kembali Dari Balige
“Saya tanya masyarakat yang agama Islam, ternyata jam segitu mereka ada sholat pagi, di agama lain juga ada yang berdoa. Jelas ini kebijakan yang intoleran,” kata Jan.
Untuk itu dirinya meminta jika satu bulan uji coba di sekolah tidak berhasil harus segera kembalikan jam seperti sebelumnya.
“Saya minta setelah hal ini tidak hanya di evaluasi di tingkat dinas tapi 10 kepala sekolah yang menyatakan kesiapan juga dievaluasi. Kalau ini tidak berjalan baik, pecat kepala sekolah, Kadis juga harus siap mengundurkan diri,” tegas politisi Gerindra itu.♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News
Baca juga: Dukung Jam Masuk SMA/SMK Pukul 05.30, Pemkot Kupang Akan Siapkan Bus Sekolah