Gubernur NTT Kunjungi Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah

Untuk diketahui, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan sarana pendidikan kepada 2 SMA dan 5 SMK Se-Kabupaten Sumba barat Rp. 6.790.660.000 dan penyerahan banyuan Jaringan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) untUK Desa Bali Loki sebesar Rp 2.988.000.000 untuk melayani 600 jiwa.

Tinjau Rice milling Unit (RMU) dan UV Dryer di Sumba Tengah

Usai melakukan kunjungan di SMA Negeri 1 Lamboya Kabupaten Sumba Barat, Gubernur bersama rombongan kemudian menuju Desa Dameka Kecamatan Katikutana Selatan Kabupaten Sumba Tengah untuk meninjau Rice milling Unit (RMU) dan Ultra Violet (UV) Dryer.

Pada kesempatan tersebut Gubernur berharap, RMU dan UV Dryer dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan baik untuk  pertanian.

Baca juga: DPRD NTT Beri PT Flobamor Kesempatan Hingga Bulan Mei: Benahi Beras Jatah ASN yang Rusak dan Telat

“Ini sangat baik dengan ketesediaan RMU dan UV Dryer bisa menunjang kinerja petani dan saya harap bisa digunakan semaksimal mungkin untuk peningkatan produktivitas pertanian,” kata Gubernur.

Kepala Dinas Pertanian Sumba Tengah Umbu P. Kari mengungkapkan Rice Milling Unit dan UV Dryer di Sumba Tengah totalnya ada 8 unit.

“Ini berasal dari Dana DAK T.A 2022 yang dialokasikan ke Kabupaten Sumba Tengah dengan 5 unit untuk sarana pasca panen dan 3 unit untuk pengembangan lumbung pangan,” ungkap Umbu.

“RMU ini sangat bagus dan sudah sangat modern sehingga bisa menghasilkan beras dengan  kualitas premium. UV Dryer ini sebagai solusi pengering dan sangat bermanfaat karena disaat hujan seperti ini bisa tetap menjaga suhu panas untuk pengeringan. Petani jagung dan petani padi sangat terbantu dengan UV Dryer ini,” kata Umbu.

Ia menambahkan, dengan UV Dryer ini masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk menjadwalkan penanaman yang akan dipanen pada saat musim hujan.

Jadi petani tidak ragu atau takut lagi  panen pada saat musim hujan karena UV dryer sudah bisa membantu.♦Biro APim Setda NTT

Baca juga: George Hadjoh Harap Kota Kupang dan Jepang Bisa Jadi Sister City, Ini Alasannya