EXPONTT.COM, KUPANG – Kapolda NTT, Irjen Pol. Johanis Asadoma meminta seluruh Polres, pejabat Polda dan kapolsek untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting.
Hal tersebut ia sampaikan saat bertemu Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh, Jumat 17 Maret 2023.
Dalam pertemuannya, George Hadjoh menhungkapkan, Pemerintah Kota Kupang saat ini juga terus meningkatkan aksi nyata dalam menurunkan angka prevalensi stunting dan menekan inflasi. Untuk itu dia berharap Kapolda NTT beserta jajarannya berkenan mendukung upaya tersebut dengan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting di tiap RT.
Baca juga: Jelang RUPS Bank NTT, Corputy: Alex Riwu Kaho dan Djojana Rusak Citra Bank NTT
Terkait hal tersebut, Kapolda NTT mengungkapkan, bulan ini Polda NTT telah menggelar seminar terkait stunting yang diikuti oleh seluruh Polres.
Seluruh Polres, pejabat Polda juga kapolsek diminta untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting. Bahkan Kapolda juga sudah memanggil secara khusus Kapolresta Kupang Kota, untuk mencari kelurahan-kelurahan yang kurang maju dan jauh dari pusat kota agar bisa yang menjadi anak asuh dari Kapolda.
Pada kesempatan yang sama Kapolda minta kepada Penjabat Wali Kota untuk memberikan data anak-anak stunting untuk diberikan kepada jajarannya, 1 pejabat menjadi orangtua asuh bagi 1 anak.
Anak-anak yang terkena stunting menurutnya bisa dibantu dengan asupan gizi yang cukup seperti telur, susu dan kacang hijau.
Baca juga: Mendikbudristek dan Gubernur NTT Sepakat SMK Harus Bisa Kelola Potensi Lokal
Selain itu, mantan atlit tinju itu juga meminta lahan kosong kepada Penjabat Wali Kota untuk dikelola oleh Polda NTT untuk ditanami kelor dan tanaman pemicu inflasi.
“Saya pikir setiap kebaikan yang kita tanam akan kita panen hasilnya. Wajiblah menanam dan berbuat baik. Kita tidak akan pernah kekurangan jika rajin memberi, pasti akan selalu ada berkat,” ucap Asadoma.
Selain stunting, Pemkot Kupang dan Polda NTT juga sepakat bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya menangani sampah dan kamtibmas.