EXPONTT.COM, KUPANG – Ketua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, memberikan perhatian terhadap stunting dan kurang gizi di Kota Kupang.
Berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Julie Laiskodat yang juga Ketua Dekrnasda Provinsi NTT itu menggelar Sosialisasi Teknis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Launching Resep PMT Lokal Tinggi Protein Hewani Dengan Tambahan Marungga NTT untuk Ibu Hamil dan Balita di Kota Kupang, yang digelar di Puskesmas Oesapa, Selasa 4 April 2023.
Sosialisasi dan Launching Resep PMT Lokal untuk Ibu dan Balita dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh.
Acara juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT Ruth D. Laiskodat, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati.
Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT Ruth D. Laiskodat dalam sambutannya mengatakan, PMT diberikan kepada anak gizi kurang, dan ibu-ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi kronis, agar mereka tidak melahirkan anak-anak Stunting.
Penanganan anak kurang gizi dan ibu-ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi kronis ini, tidak terlepas dari peran Ketua PKK Provinsi NTT Bunda Julie Sutrisno Laiskodat, melalui pemberian makanan bergizi.
“Bulan Oktober, hasil skrining HB remaja putri SMAN 6 Kupang dan SMAN 1 Kupang di bawah 11 berjumlah 46 persen. Kemudian ada bantuan dari beberapa UMKM, juga Ketua TP PKK Provinsi, diberikan konsumsi makanan yang dihitung nilai gizinya pada sarapan pagi, juga penambahan serbuk Marungga NTT. Kita skrining lagi dua minggu lalu persentasinya 16 persen,” ujar Ruth Laiskodat.
Dalam paparannya Ruth menjelaskan semua menu telah diperhitungkan nilai gizinya bagi ibu hamil dan balita. Dinas Kesehatan Dukcapil Provinsi NTT pun sudah menyiapkan petunjuk teknis yang sudah dicetak dan diedarkan kepada 436 Puskesmas dan Dinas Kesehatan di seluruh Kabupaten/Kota di NTT.
Juknis itu berupa ada Surat Edaran Gubernur tentang pemberian tambahan serbuk Marungga NTT, dengan perhitungan gizi yang sudah ditentukan.
Terdapat delapan jenis menu yang disosialisasikan, semua menu makanan tersebut telah disesuaikan dengan bahan pangan lokal, sehingga masyarakat NTT dapat memanfaatkan pengetahuan bahan pangan lokal yang bergizi.