Peringati Hari Lingkungan Hidup, WALHI NTT Gelar Diskusi Publik

Peringati Hari Lingkungan Hidup, WALHI NTT Gelar Diskusi Publik, Senin 5 Juni 2023 / foto: Gorby Rumung

EXPONTT.COM, KUPANG – Memperingati Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada 5 Juni 2023, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTT menggelar diskusi publik dengan mengangkat tema ‘Menagih Janji Pemulihan Ekologi Menuju Pemilu 2024’.

Diskusi yang digelar secara luring dan daring itu dihadiri oleh para narasumber diantaranya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Siagian, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Provinsi NTT, Kasimilus Kolo, Petani dan juga aktivis perempuan, Yustina Tafin Kosat, serta dua Akademisi diantaranya Dedi Dhosa yang juga pengamat pembangunan dan Yonathan Lopo yang merupakan akademisi dan pengamat politik dari UNDANA.

Baca juga:  Kerjasama dengan Bank Indonesia, Panitia ETMC Buka Donasi untuk Tim Juara yang Lanjut ke Liga Nasional

Direktur WALHI Eksekutif NTT, Umbu Wulang Paranggi, dalam sambutannya saat membuka diskusi publik tersebut mengatakan Hari Lingkungan Hidup merupakan momen refleksi pemerintah NTT untuk peduli dengan lingkungan hidup. “Kita harus merefleksi sejauh mana kita berkontribusi pada lingkungan hidup di NTT,” katanya.

Baca juga: WALHI NTT: Tambang Pasir Bukan Solusi Meningkatkan Daya Dukung Lingkungan Pesisir

Calon DPD RI itu meminta Pemerintah Provinsi NTT untuk memberikan perhatian besar bagi lingkungan hidup di NTT melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Baca juga:  Tumbangkan Persami Maumere, Persebata Lembata Melaju ke Semifinal ETMC XXXIII

Ia menyebut Dinas Lingkungan Hidup selama ini hanya menjadi dinas buangan bagi orang-orang yang secara politik secara pemerintahan.

Baca juga:  Bantai Bajak Laut FC, Perseftim Tantang Bintang Timur Atambua di Semifinal ETMC XXXIII

Umbu Wulang dengan tegas mengatakan, seharusnya Dinas Lingkungan Hidup menjadi garda terdepan pembangunan NTT.

“Sangat tidak adil jika lingkungan hidup tidak kita perhatikan, karena dari situlah petani ada, nelayan ada, peternak ada, peradaban masyarakat NTT ada,” katanya.

Dirinya juga berharap, pengambil kebijakan di NTT bisa menunjukan keberpihakannya terhadap lingkungan hidup untuk keberlangsungan karena lingkungan hidup merupakan harapan dari kehidupan masyarakat NTT.