EXPONTT.COM – Dalam rangka peningkatan sinergitas untuk terus mencegah masalah stunting di NTT, Pemerintah Provinsi NTT kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Rote Ndao, 5-6 Juni 2023.
Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, yang hadir dalam rakor tersebut, mengatakan, anak-anak akan tumbuh dengan kecepatan tumbuh yang sama jika kebutuhan kesehatan dan lingkungannya tercukupi.
“Anak-anak akan tumbuh dengan kecepatan tumbuh yang sama dimanapun dia lahir, dimanapun dia berada, kalau kebutuhan-kebutuhan kesehatannya dan lingkungan kebutuhannya tercukupi. Anak itu mau lahir dimanapun, dia tumbuh dengan kecepatan yang sama”, jelas dr. Maria.
Lebih lanjut Dirjen Kesmas RI ini menjelaskan bahwa saat ini telah terjadi sebuah transformasi kesehatan dimana yang perlu dilakukan saat ini adalah upaya pencegahan dari pada pengobatan termasuk upaya pengentasan stunting.
“Salah satu bagian transformasi kesehatan adalah kita mau menggeser bukan pengobatan tetapi pencegahan yang diutamakan, jadi kita tidak menunggu stunting, karena kalau menunggu stunting maka pengobatannya akan lebih mahal”, paparnya.
Dirinya mengatakan, intervesi terhadap remaja putri merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan pemerintah. “Memastikan remaja putri kita tidak anemia dan sudah ada juga program minum tablet tambah darah di sekolah dan pastinya harus makan makanan yang bergizi,” kata Maria Endang.
Selain itu, lanjut Maria Endang, ibu hamil juga harus diintervensi untuk mencegah melahirkan anak-anak yang stunting.
“Sasaran kedua adalah ibu hamil, dimana ibu hamil (bumil) tidak boleh mengalami anemia dan hemoglobinnya harus diatas 11, bumil harus mendapat makanan tambahan, ibu hamil harus periksa sebanyak 6x pada saat kehamilan dan karena masih ada malaria, maka dianjurkan untuk memakai kelambu,” jelasnya.
Dirinya menyebut, semua yang ia sampaikan merupakan program Menteri Kesehatan yang sudah diluncurkan sejak 2022 lalu.
“Semua ini dibungkus dalam gerakan Bumil Sehat yang diluncurkan oleh Pak Menkes di Kota Kupang tahun 2022 lalu. Yang terakhir untuk balita terus diukur dan ditimbang setiap bulan dan harus kita pastikan berat badannya harus selalu naik, imunisasinya lengkap, minum obat cacing dan karena masih ada malaria, maka dianjurkan untuk memakai kelambu” ucapnya.