EXPONTT.COM, KUPANG – Dua Anggota DPRD Provinsi NTT yang sama-sama berasal dari daerah pemilihan (dapil) Manggarai Raya, memiliki pandangan yang bertolak belakang terkait polemik tambang panas bumi (geotermal) yang direncanakan akan diperluas di Poco Leok, Kabupaten Manggarai.
Diketahui, tambang geotermal PLTP Ulumbu milik PLN direncanakan diperluas hingga ke Poco Leok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai.
Seperti diberitakan sebelumnya, perluasan tambang panas bumi disebut akan mengganggu wilayah kelola masyarakat Poco Leok termasuk kerusakan lahan pertanian dan kesehatan warga, seperti yang terjadi di Ulumbu sebelumnya.
Baca juga: Bupati Manggarai Disebut Keluarkan SK Terkait Tambang Geotermal Tanpa Libatkan Masyarakat
Disebutkan, sebagian lokasi perluasan tambang geotermal di Poco Leok merupakan tanah adat desa setempat.
Massa aliansi yang terdiri dari aktivis lingkungan dan warga Manggarai yang sempat beraudiens dengan dua anggota DPRD Provinsi NTT pada Selasa 28 Juni 2023 diminta untuk bersikap tegas menolak perluasan tambang geotermal tersebut.
Terkait hal tersebut, dua Anggota DPRD Provinsi NTT, yang sama-sama berasal dari dapil Manggarai Raya, Fredy Mui dan Yohanes Rumat memiliki pendapat yang bertolak belakang.
Anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi NasDem, Inosensius Fredy Mui, secara tegas mendukung perluasan tambang geotermal di Poco Leok.
Dirinya menyebut, listrik yang digunakan saat ini masih mengandalkan bahan baku fosil yang suatu saat akan habis.
“Pulau Flores adalah pulau terberkati dengan panas bumi yang bisa dimanfaatkan dan untuk mendukung kampanye green energy. Itu menjadi potensi penyediaan listrik kedepan,” jelasnya.
Baca juga: Frans Aba, Gubernur NTT 2024
Untuk itu dirinya mendukung perluasan tambang geotermal di Poco Leok.
Dirinya menegaskan polemik yang memanas di Poco Leok harus dibahas dalam ruang diskusi dengan menghadirkan semua pemangku kepentingan, warga dan juga para ahli.
“Undang ahlinya, ahli yang pro dan yang kontra, sehingga masyarakat tercerdaskan, tidak hanya menerima satu sisi, sehingga konfrehensif,” tegasnya.
Baca juga: Derita dan Kemiskinan Rakyat Dinegeri Berkelimpahan Emas
Dirinya menegaskan potensi yang ada harus dikembangkan dan tak bisa secara spontan ditolak begitu saja. “Dengan syarat masyarakat tidak boleh dikorbankan, masyarakat harus dapat bagian,” ungkapnya.
“Contoh, tanah tidak dijual, tetapi tanah masyarakat menjadi bagian tidak terpisahkan dari investasi, maka akan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) Pemda Manggarai. Dengan demikian masyarakat mendapatkan benefit berkelanjutan dari investasi tersebut karena tanah yg diberikan menjadi penyertaan modal,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata politis Partai NasDem itu, hal lain yang bisa dilakukan perundingan adalah investasi tersebut juga menjamin pelayanan kesehatan dan kesempatan kerja buat masyarakat sekitar lokasi
“Program CSR dari perusahaan bisa diarahkan untuk memberikan beasiswa, membantu pembangunan fasilitas umum dan bantuan di sektor pertanian, peternakan dan pariwisata lokal,” cetusnya.
Hans Rumat Menolak (halaman berikutnya)