EXPONTT.COM, ATAMBUA – Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone memberikan apresiasi kepada petugas imigrasi yang bertugas di perbatasan negara. Meski sarana prasarana dan jumlah SDM terbatas, para petugas tetap mengupayakan pelayanan terbaik.
Hal ini diungkap Marciana saat mengunjungi PLBN Motaain, Kamis 7 September 2023. Berdasarkan rilis yang diterima EXPONTT.COM, angka perlintasan WNI dan WNA di PLBN Motaain menembus rata-rata 500 hingga 800 orang per harinya. Namun pada Jumat dan Sabtu, angka perlintasan bisa mencapai 600 hingga 1000 orang per hari.
“Jumlah petugas imigrasi di PLBN Motaain hanya 6 orang setiap kali piket. Parapetugas tetap mengupayakan pelayanan terbaik di tengah ramainya perlintasan WNI dan WNA dari atau menuju Timor Leste. Jaga kesehatan agar bisa terus optimal memberikan pelayanan keimigrasian di pintu masuk Negara. Selain itu, junjung tinggi integritas dan harus profesional,” ujarnya.
Baca juga: Kemenkumham NTT Dukung Pembentukan Desa Binaan Imigrasi, Cegah TPPO dan PMI Non Prosedural
Menurut Marciana, PLBN Motaain telah menjadi penghubung antara Indonesia dan Timor Leste sejak 1998. Selain perlintasan orang, arus pengiriman barang melalui PLBN Motaain juga cukup tinggi dengan rata-rata 20 truk yang melintas per hari.
Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di Atambua, Kabupaten Belu, NTT. Sejalan dengan itu, pemeriksaan keimigrasian juga harus dilakukan dengan teliti dan cermat untuk mencegah masuknya Orang Asing tanpa dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku. Termasuk mencegah tindak kejahatan seperti perdagangan orang atau penyelundupan orang.
“Dokumen perjalanan seperti paspor wajib dilakukan clearance sebanyak dua kali. Yakni saat keluar dari Indonesia dan saat masuk Timor Leste,” jelasnya.
Baca juga:Kepala Kanwil Kemenkumham NTT Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis Jelang Pemilu 2024
Dari PLBN Motaain, Marciana kemudian menuju Pos Lintas Batas Tradisional Turiskain. Kondisi sarana dan prasarana Pos Imigrasi di Turiskain bisa dikatakan lebih memprihatinkan.
Selain itu, total hanya ada 8 orang petugas yang dirolling setiap satu bulan sekali ke pos perbatasan lain di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua. Per shift piket, ada 4 orang yang bertugas dengan rata-rata jumlah perlintasan 15 orang WNI per hari. Sedangkan WNA, untuk saat ini belum bisa melintas lewat PLB Turiskain.
“Tetap semangat bekerja walaupun jauh dari keluarga. Kerja ikhlas dan selalu jaga kesehatan, beri pelayanan dari hati,” pesan Marciana kepada para petugas Imigrasi di PLB Turiskain.
Baca juga: PHRI NTT Gandeng IHKA Akan Gelar Lomba Making Bed dan Towel Art, Perdana di NTT
Saat berdialog dengan para petugas, ada sejumlah masukan yang disampaikan seperti usulan pembangunan pagar, kendaraan bermotor untuk mobilisasi petugas, serta kebutuhan pendukung lainnya. Marciana mengatakan, masukan dari petugas akan disampaikan kepada Kementerian di pusat melalui Direktorat Jenderal Imigrasi agar bisa direalisasikan secara bertahap.
“Pos Imigrasi di PLB Turiskain memang membutuhkan adanya pembenahan untuk menunjang pelayanan keimigrasian di daerah perbatasan,” tandasnya.♦gor