Jelang Pemilu 2024, Laskar Timor Indonesia Imbau Masyarakat NTT Hindari Hoaks dan Isu SARA

EXPONTT.COM, KUPANG – Ketua Umum Laskar Timor Indonesia (LTI) Pdt. Ady William Ndiy mengimbau masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak segala informasi hoaks dalam rangka penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.

Menurut dia, pemilu serentak tahun 2024 mendatang merupakan pesta demokrasi yang harus disukseskan dan disambut dengan sukacita.

“Untuk itu seluruh lapisan masyarakat khususnya yang ada di Provinsi NTT agar menolak segala informasi hoaks yang sengaja dibuat untuk menyesatkan banyak orang,” kata Pdt. Ady yang didampingi sejumlah pengurus LTI, Minggu 15 Oktober 2023.

Baca juga: Srikandi Ganjar NTT Dorong Warga Alor Maksimalkan Daun Lontar Jadi Bernilai Ekonomi

Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya pemuda, untuk bersama-sama mensukseskan Pemilu Serentak tahun 2024 dengan tidak terpengaruh berita hoaks, menolak isu SARA dan ujaran kebencian.

Baca juga:  Suara Simon Petrus Kamlasi dan Andre Garu Bergema di Almamater Melki Laka Lena dan Ansy Lema

“Mari kita bersama-sama menjaga kerukunan antar umat beragama dan mendukung penuh Polda NTT dalam menjaga Kamtibmas yang aman dan kondusif selama pelaksanaan Pemilu Serentak tahun 2024,” ajaknya.

“Pengalaman membuktikan bagi kita bahwa ada banyak masalah yang timbul penyebabnya bukan karena hal-hal yang prinsip, tetapi karena berita-berita hoaks dan ujaran kebencian.

Baca juga: FPA Tuding Sason Helan Korupsi Uang Kopdit Swasti Sari, Kuasa Hukum Ambil Langkah Hukum

Oleh karena itu Laskar Timor Indonesia mengimbau agar seluruh pemuda di NTT dan di seluruh penjuru Indonesia pada umumnya, untuk menghindari dan melawan yang namanya berita hoaks,” sambung dia.

Baca juga:  Kemenangan Pertama Bawa Satu Kaki Tim Sepak Bola NTT Masuk Perempat Final PON 2024

Masih menurut Pdt. Ady, informasi yang kita terima tidak jelas kebenarannya agar tidak turut serta untuk menyebarluaskan informasi tersebut terutama dalam masa masa kampanye.

Dia juga mengharapkan kepada para kandidat dan para tim sukses agar betul-betul menghindari dan tidak lagi menggunakan isu SARA, suku dan agama untuk kendaraan politik.

Baca juga:Dr. Stephanus Pelor, S.H., M.H, Caleg Nomor 1 Partai Perindo Menuju Cagub NTT 2024

“Karena berbicara tentang politik merupakan hak pribadi setiap individu. Artinya, setiap orang mempunyai pertimbangan sendiri-sendiri,” imbuhnya.

Sehingga cara-cara demikian akan membangun tembok atau sekat-sekat yang sangat mudah menjadi suatu alat pemicu terjadinya konflik horizontal antar sesama anak bangsa yang ada di tengah masyarakat.

Baca juga:  Kepala SMK Maritim Nusantara Kupang Pastikan Anak Didik Jalani KBM dengan Nyaman dan Legal

“Terutama bagi peserta pemilu, Calon Legislatif, Calon Kepala Daerah hingga Calon Presiden dan Wakil Presiden, kami ajak marilah kita belajar politik secara dewasa dengan cara politik yang selalu mengedepankan kesantunan dalam berpolitik. Lebih baik bersaing lewat program-program agar mendapat simpati dari para masyarakat atau pemilih,” tandasnya.

“Marilah berkampanye secara santun dan etis dengan cara-cara yang dewasa, dengan cara-cara yang cerdas. Saya percaya ketika ini dilakukan, maka Indonesia akan aman dan damai, agar Pemilu 2024 mendatang dapat berjalan dengan aman dan damai sehingga melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik dan bisa membangun serta mengangkat derajat daerah ini menjadi lebih baik,” pungkasnya.(*)

Baca juga:Puluhan Tambang Geothermal Ancam Ekosistem NTT, Kebijakan Politik untuk Keberlangsungan Lingkungan Diperlukan