Yani Mboeik: Emi Nomleni dan Semua Anggota DPRD Terlibat Atas Kehancuran Bank NTT

DPRD NTT Harus Segera Buat Keputusan Desak Penjabat Gubenur NTT Untuk RUPS Luar Biasa

EXPONTT.COM – Politisi senior PDIP Karel Yani Mboiek berpendapat, ”Ibu Nomleni selaku Ketua DPRD NTT dan seluruh anggota DPRD NTT diduga terlibat atas kehancuran Bank NTT. Jadi tidak bisa hanya salahkan gubernur. Tugas dewan sangat jelas melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemda dan BUMD. Kenapa selama Viktor Laiskodat sebagai gubernur tidak bersuara. Ketua DPRD NTT termasuk Fraksi PDIP diam saja. Yang vocal soal Bank NTT terpuruk hanya Fraksi Golkar sementara fraksi lain diam saja.

“Jadi dewan ikut merusak dan menghancurkan Bank NTT. Jadi saya tegaskan yang ikut menghancurkan Bank NTT juga anggota dewan. Saya pastikan bahwa banyak anggota dewan dan para pejabat dilingkungan Pemda NTT yang kredit uang di Bank NTT tetapi tidak mampu cicil sehingga bank ini terancam koleps. Dengan jawaban Penjabat Gubernur untuk segera ambil tindakan atas kisruh Bank NTT, DPRD NTT segera bersikap, gelar rapat dan buat Surat Keputusan DPRD mendesak Penjabat Gubernur NTT segera gelar RUPS Luar Biasa dalam satu atau dua bulan ini. Bukan fraksi yang mendesak tetapi DPRD NTT. Saya ini bekas anggota dewan jadi dulu masih zaman almarhum Piet A. Tallo dan Ovi Wilahuky Kepala Biro Keuangan Bank NTT hampir kolaps karena kredit macet. Itu tahun 1998, semua pejabat dan anggota dewan waktu itu, kredit di Bank NTT, tetapi macet di perjalanan, termasuk koperasi Prjamukti. Jalan yang kita tempu waktu itu, yaitu menghapus semua kredit yang macet untuk selamatkan Bank NTT. Kita mengharapkan di tahun 2023 ini penjabat Gubenur NTT bisa ambil keputusan tegas.”

Menurut Yani Mboek, DPRD NTT dengan ketuanya Ibu Nomleni mesti segera ambil keputusan dan dibahas dengan semua anggota fraksi agar segera di gelar RUPS dalam bulan ini atau bulan November 2023.

“Saya harus jujur, bahwa saya sangat kecewa dengan Ketua DPRD yang tidak ambil sikap tegas. Padahal PDIP partai oposisi,” tegas Yani menjawab Expontt.com Selasa, 17 Oktober 2023 pagi.

Ditegaskan, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L. Kalake menanggapi desakan Fraksi Partai Golkar DPRD NTT dan berjanji segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS) Luar Biasa Bank NTT menggantikan seluruh pengurus yaitu komisaris utama dan anggotanya serta Dirut Bank NTT dan anggota direksi. Penegasan ini disampaikan penjabat gubernur dalam rapat paripurna DPRD NTT untuk menanggapai pemandangan fraksi pada paripurna 6 Oktober 2023 yang mendesak agar Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar biasa dengan agenda utama mengganti seluruh pengurus Bank NTT dari komisaris sampai dengan direksi.

Pada paripurna DPRD NTT Senin 16 Oktober 2023, Penjabat Gubernur NTT juga menegaskan, Akan mengevaluasi serius dan mengambil langkah tegas terkait buruknya kinerja Bank NTT dalam beberapa tahun terakhir. “Kami menetapkan langkah-langkah korektif sebagai seharusnya,” katanya.

Diwartakan sebelumnya, Fraksi Golkar berpendapat, “meluasnya opini publik tentang Bank NTT, proses gugatan di pengadilan negeri yang sedang berlangsung, kasus korupsi juga sedang proses di pengadilan, termasuk hasil temuan BPK RI tentang MTN dan take over kredit Bank Artha Graha yang sudah berpotensi merugkan keuangan daerah, SK 01 Komut tentang besarnya honorarium tim seleksi jabatan, terutama sikap arogansi direksi yang tidak hadir rapat dengan Banggar dan Komisi III DPRD NTT, penghentian sementara penyertaan modal inti minimum oleh Badan Anggaran DPRD NTT dan berbagai kasus yang merugikan Bank NTT termasuk penutupan Kantor Cabang Bank NTT Surabaya, adalah tindakan memalukan dan tidak profesioanal pengurus Bank NTT.

Untuk mencegah dan memulihkan nama baik serta kredibilitas serta kepecayan Bank NTT terhadap publik terutama para penabung, Fraksi Golkar mendesak saudara Penjabat Gubernur NTT segera mengadakan RUPS Luar Biasa dengan agenda utama penggantian seluruh pengurus Bank NTT komisaris maupun direksi. Saudara Penjabat Gubernur harus mencegah kondisi tergerusnya kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT.

Fraksi Partai Golkar juga meminta penjelasan Penjabat Gubernur NTT tentan proses Bank NTT menjadi Bank Devisa dan kaitannya dengan modal inti minimum Bank NTT.

Fraksi Gorlkar juiga meminta penjelasan Penjabat Gubernur soal lebih dari empat kali direksi Bank NTT tidak menghadiri rapat dengan pendat dengan Banggar mupun Komisi III.Ini pelanggaran berat karena mengindahkan PP Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Tata Tertib DPRD NTT dan direksi Bank NTT sudah menjurus pada pelecehan lembaga dewan yang terhormat. Pengurus Bank NTT harus segera dievaluasi dalam RUPS Luar Biasa .

Fraksi Golkar juga menyoroti masalah laba Bank NTT yang terus menurun yang jomplang dari tahun ketahun, jadi Penjabat Gubernur diminta untuk telusuri secara detail sehingga penurunan laba bisa ditekan dengan segera mengingat tahun buku 2023 empat bulan lagi berakhir.”

Fraksi Golkar juga mengingatkan Penjabat Gubernur agar tetap mengalokasikan dana dan merealisasikan TPP bagi ASN dalam APBD Tahun 2024. Hasil konsultasi dengan kementerian Dalam Negeri menurut Fraksi Golkar, ada peluang untuk pembiayan PTT diambil dari dana perimbangan selain PAD. ♦ wjr