EXPONTT.COM, KUPANG – Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, melakukan peninjauan PT. Pertamina (Persero) Integrated Terminal Tenau, Kupang pada Jumat 22 Desember 2023.
Penjabat Gubernur didampingi Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT, Flori Rita Wuisan, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTT, Jusuf Adoe, melihat langsung ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) mengantisipasi kelangkaan saat memasuki perkiraan cuaca ekstrem musim penghujan.
Penjabat Gubernur NTT dalam arahan singkatnya mengharapkan agar stok dan pendistribusian BBM ke daerah-daerah yang ada di NTT tetap lancar mengingat kita telah memasuki musim penghujan terlebih cuaca ekstrim yang biasa terjadi di awal-awal tahun serta mengantisipasi stok BBM menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang Yakin Warga Tahu Cara Hadapi Ancaman Lonjakan Kasus Covid
“Peninjauan ini merupakan instruksi Bapak Presiden kepada seluruh Kepala Daerah se-Indonesia untuk selalu turun ke lapangan dalam mengecek, tidak hanya ketersediaan sembako tetapi juga logistik yang memberikan manfaat bagi masyarakat banyak. Mengingat kita sudah memasuki musim penghujan yang diperkirakan akan ada cuaca ekstrem sehingga perlu mengantisipasinya dengan ketersediaan stok BBM untuk pendistribusian ke daerah-daerah di NTT tetap terjaga sehingga tidak terjadi kelangkaan pada daerah – daerah di NTT. Kita juga mengantisipasi ketersediaan stok BBM menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru tetap aman terkendali. ” ujar Ayodhia.
Sales Area Manager Retail NTT PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ziko Wahyudi pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa prakiraan cuaca ekstrim memang biasa terjadi pada bulan januari hingga maret, sehingga hal ini harus diantisipasi dengan menambahkan tempat penyimpanan BBM lebih banyak untuk didistribusikan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dikarenakan cuaca ekstrem.
“Adapun beberapa daerah di NTT yang menjadi perhatian khusus bagi kami karena dideteksi sekitar bulan Januari hingga Maret terjadi cuaca ekstrem sehingga dalam mengantisipasinya kita menambahkan penyimpanan yang lebih disana supaya jika kapal kami tidak bisa berlayar ke sana untuk mengantar BBM, kita masih memiliki penyimpanan stok disana yang lebih untuk mengantisipasi cuaca ekstrem terjadi dan juga untuk stok jelang Nataru,” jelas Ziko. (*)
Baca juga: Kasi Penkum Kejati NTT Akui Kesalahan Penyampaian Pernyataan Terkait Kasus MTN Bank NTT