EXPONTT.COM – dr. Stevi Harman dipastikan menuju ke Senayan sebagai Anggotq Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD) dari Daerah Pemilihan (Dapi) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dari hasil Rapat Pleno Terbuka Rekapiltulasi Hasil Perhitungan Suara Tingkat Provinsi NTT pada Pemilu 2024 yang ditutup secara resmi, Minggu, 10 Maret 2024, dr. Stevi Harman berhasil keluar sebagai calon DPD RI dengan suara terbanyak.
Putri dari politikus senior NTT Benny Harman ini tembus sebagai anggota DPD RI di debutnya dan mengalahkan porelah suara para petahana atau incumbent seperti Abraham Paul Liyanto, Angelius Wake Kako dan Hilda Manafe.
Baca juga: 7 Nama Caleg DPR RI Dapil NTT II yang Lolos ke Senayan, Golkar 2 Kursi
Dengan hasil ini juga dr. Stevi Harman menyingkirkan salah satu petahana, dr. Asyera Respati Wundalero.
Dari hasil rekapitulasi di pleno Provinsi NTT, dr. Stevi Harman berhasil meraih dukungan sebanyak 405.509 suara. Disusul Angelius Wake Kako dengan 362.645 suara, Abraham Paul Liyanto 279.392 suara dan Hilda Manafe 267.195 suara.
Soroti persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak
Sebelumnya di masa pendaftaran calon DPD di KPU pada 5 Mei 2023 lalu, dr. Stevi Harman menyoroti persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Baca juga: Sri Paus Pilih Pastor Hioronimus Pakenoni Sebagai Uskup Agung Kupang
“Saya ingin menjadi representatif perempuan NTT yang cerdas dan berani dan juga berdaya. Selama ini mungkin ada permasalahan di NTT khususnya kekerasan perempuan dan kekerasan seksual. Perempuan harus berdaya dan berani,” ujarnya.
Sebagai seorang dokter, Stevi juga menyoroti persoalan kesehatan di wilayah NTT. Menurutnya, persoalan utama kesehatan di NTT adalah kekurangan tenaga kesehatan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah. Untuk itu perlu adanya kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat.
Baca juga: Kapolres Kupang Kota Pastikan Kasus Pengancaman Kepada Nenek Janda Diusut Tanpa Intervensi
“Pemerintah itu nantinya akan membuat regulasi untuk pemerataan kesehatan dan dari nakes sendiri intesif yang layak harus diberikan,” kata perempuan 28 tahun ini.
Lulusan Kedokteran Universitas Indonesia itu mengaku sudah terbiasa melihat dari kacamata orang-orang susah dan tertinggal.
“Hal itu yang nantinya akan saya bawa untuk menjadi prinsip untuk membantu memeratakan pembangunan. Dan juga saya ingin orang yang turut membantu mencari solusi atas masalah di dapil saya yaitu NTT,” pungkasnya.♦gor
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, NTT Akan Dilanda Hujan Disertai Angin Kencang 3 Hari Kedepan