Tanggapi Kasus PT SIM, Kadin NTT Nilai Pemerintah Tidak Dukung Investor

Bobby Lianto, Ketua KADIN NTT / foto: Gorby Rumung

EXPONTT.COM, KUPANG – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang selama ini aktif mengundang para investor ke NTT, menilai kasus kriminalisasi tehadap investor seperti yang dialami PT Sarana Investama Manggabar (PT SIM) membuat pemerintah tekesan tidak mendukung pengusaha.

Hal tersebut disampaikan Ketua Kadin NTT Bobby Lianto menanggapi putusan sidang kasus dugaan korupsi pemanfaatan aset tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT di pantai Pede, Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat yang telah dibangun Hotel Plago, yang dibacakan pada 3 April 2024 lalu.

Dalam amar putusannya, hakim ketua Sarlota Marselina Suek menyampaikan bahwa unsur melawan hukum tidak terpenuhi dalam perkara tersebut dan empat terdakwa divonis bebas murni.

Baca juga: Majelis Hakim Vonis Bebas 4 Terdakwa Kasus Dugaan Korupsi Pemanfaatan Aset Pemprov NTT di Labuan Bajo

Majelis hakim juga memerintahkan agar para terdakwa segera dibebaskan dari tahanan serta memulihkan seluruh hak dari terdakwa dalam harkat dan martabatnya.

Bobby Lianto menyebut, kriminalisasi terhadap PT SIM menjadi catatan buruk bagi investor untuk masuk ke NTT.

“Bayangkan kalau para investor ini datang ke NTT, lalu mendengar ada kasus-kasus seperti ini, terkesan pemerintah tidak mendukung pengusaha,” jelasnya, Jumat, 4 April 2024.

Baca juga: Pejabat Pemprov NTT yang PHK PT SIM Harus Diperiksa

Bobby Lianto mengaku, perlu banyak perjuangan untuk mendatangkan investor ke NTT. Namun dengan kasus seperti ini akan membuat penilaian buruk dimata para investor.

“Investor akan menilai bahwa untuk berinvestasi di NTT sangat berbahaya, hal ini yang perlu kita jaga agar jangan sampai para investor itu tidak mau atau takut datang ke NTT. Bagi pengusaha, rugi sudah ada di depan mata, untung belum tentu, ” jelasnya.

Bobby menyebut kasus seperti ini sebenarnya juga terjadi di sejumlah kabupaten di NTT. “Kasus seperti ini juga terjadi di daerah-daerah kabupaten, banyak Bupati yang tidak welcome kepada investor,” jelasnya.

Baca juga: Koorda BEM Nus NTT Dikeroyok Polisi Saat Aksi di PN Kupang

Dirinya hanya bisa berharap, jangan sampai hal-hal negatif ini mempengaruhi investasi di NTT. Para investor akan menilai bahwa datang ke NTT untuk investasi akan berujung masalah saja.

Kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di NTT, Bobby berharap, agar penegak hukum dan semua stakeholder lainnya agar bisa melihat hal ini, agar suasana investasi di NTT bisa terjaga, bahkan masih bisa menarik masuk investor di NTT.(*)

Baca juga: Jonas Salean Akan Tetap Bersama Alo Sukardan ke Pilkada Kota Kupang 2024