EXPONTT.COM, KUPANG – Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Refreshing Credit Analysis dan Non Performing Loan (NPL) Management yang digelar di Hotel Kristal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu, 4 Mei 2024.
Refreshing atau pelatihan Credit Analysis danNPL Management ini diikuti oleh 45 peserta dari 10 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang ada di seluruh wilayah NTT.
Ketua Perbarindo Provinsi NTT, Robert Fanggidae, menjelaskan, kegiatan ini digelar untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di BPR se-NTT sesuai dengan hukum dan 5C (character, capacity, capital, collateral dan condition).
Baca juga: Balon Wali Kota Kupang Robert Fanggidae Punya Strategi Atasi Persoalan Lapangan Kerja
“Tugas pokok bank sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan itu kan menghimpun dan menyalurkan dana dan untuk menyalurkan dana dibagian kredit orang-orangnya harus punya kualitas untuk bisa patuh terhadap aspek hukum dan 5C, sehingga mencegah kredit bermasalah,” kata Dirut BPR TLM ini.
Menurutnya, kredit yang disalurkan setiap bank harus bisa tepat tujuan, bisa diangsur kembali, tepat waktu, tepat bunga dan pokok, untuk itu Perbarindo NTT selalu fokus pada peningkatan kulaitas SDM. “Karena SDM adalah aset utama dari setiap organisasi termasuk bank,” tambahnya.
Selain untuk meningkatkan kualitas SDM di BPR dalam penyaluran dana, Refreshing Credit Analysis dan NPL Management juga sebagai ruang bagi para tenaga di bidang kredit di BPR untuk saling berbagi pengalaman.
Baca juga:Robert Fanggidae Bercita-cita Jadi Wali Kota Paling Jujur
Menurutnya kredit bermasalah adalah suatu hal yang normal dalam dunia perbankan selama masih dalam koridor hukum dan 5C. “Tapi ketika tidak patuh pada aspek hukum dan 5C, itu tindakan pidana,” tambahnya.
Robert Fanggidae berharap, dengan kegiatan ini setiap peserta bisa mengimplementasikan setiap ilmu yang didapatkan untuk peningkatan kualitas dan tata kelola di bank.
“Disini berbagi contoh kasus penyaluran dan penanganan kredit bermasalah bisa dibagi, sehingga itu menjadi pembelajaran dan saling memperkaya pengetahuan. Jadi yang lainnya tidak perlu menghadapi masalah yang sama,” jelasnya.
Dalam pelatihannya, para peserta mendapatkan materi yang dibawakan oleh Purwanto Waluyo, yang merupakan pendiri BPR di berbagai daerah di Indonesia.♦gor
Baca juga:Balon Wali Kota Kupang Robert Fanggidae Daftar ke PDI Perjuangan