Wacana Pembangunan Jembatan Palmerah Larantuka-Adonara Kembali Bergulir, Dapat Dukungan DPRD NTT

Anggota DPRD NTT lintas fraksi saat menggelar rapat dengan Tidal Bridge dari Belanda yang meminta dukungan untuk pembangunan Jembatan Palmerah di Flores Timur, Senin, 9 September 2024 / foto: Gorby Rumung

EXPONTT.COM, KUPANG – Setelah bertahun-tahun hilang dari pembicaraan, wacana pembangunan Jembatan Pancasila Merah (Palmerah) Larantuka-Adonara di Flores Timur yang digagas pada 2015 lalu, kembali bergulir.

Tidal Bridge dari Belanda yang mengusung pembangunan jembatan ini melakukan pertemuan dengan Anggota DPRD Provinsi NTT, Senin, 9 September 2024.

Pertemuan dihadiri oleh CEO Tidal Bridge, Andrew Van den Ejinden dan CEO Tidal Bridge Indonesia, Latif Gau didampingi perwakilannya di NTT, Andre Koreh, serta sejumlah anggota DPRD NTT lintas fraksi.

Dengan konsep jembatan yang digabungkan dengan pembangkit listrik tenaga arus air, Latif Gau mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi dua Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), yakni, versi luar negeri dan versi Indonesia.

Baca juga:  Penjabat Gubernur NTT Sebut Nagekeo Punya Potensi Jadi Lumbung Pangan Nasional

Ia menjelaskan, Jembatan Palmerah akan memiliki sistem turbin pembangkit listrik dan akan memakan biaya pembangunan sebesar Rp3,5 triliun dari Tidal Bridge dengan masa kontrak selama 20 tahun.

“Kita produksi listrik dan jual ke PLN dengan sangat murah sekitar 11 sen sampai 13 sen per KWH. Dan PLN Pasti untung,” jelasnya..

CEO Tidal Bridge Belanda, Erick Van den Eijnden mengatakan, keinginan Tidal Bridge membangun jembatan Palmerah karena melihat ada potensi energi baru terbarukan di Selat Gonsalu antara Pulau Flores dan Pulau Adonara.

Menurut Erick, pembangunan jembatan Palmerah akan menjadi yang pertama di dunia dan paling inovatif dengan menggunakan teknologi canggih memanfaatkan sumber arus air. “Ada potensi energi baru terbarukan, ada teknologi dan ada keinginan masyarakat di sana,” jelasnya.

Baca juga:  Mahasiswa di Kupang Meninggal Tergantung di Kebun, Keluarga Sebut Korban Gangguan Jiwa

“Ini proyek paling inovatif di dunia karena belum ada kombinasi antara jembatan dengan pembangkit. Ini akan jadi ikon dunia,” tambah Erick.

Baca juga: Luhut Pandjaitan Dukung Pembangunan Jembatan Palmerah Larantuka – Adonara

Sejumlah anggota DPRD NTT mengaku sangat antusias dan mendukung pembangunan jembatan ini.

Wakil Ketua Sementara DPRD Provinsi NTT, Fernando Soares, menyebut, jika pembangunan jembatan ini bisa menjadi manfaat bagi masyarakat NTT khususnya di Flores Timur, dirinya akan dengan senang hati mendukung rencana pembangunnan jembatan Palmerah.

Baca juga:  Mayat Bayi Baru Lahir Ditemukan di Penkase Oeleta Kota Kupang

“Yang penting jembatan tersebut bisa meningkatkan ekonomi dan tidak mengganggu aktifitas manusia dan juga yang terpenting tidak berdampak buruk untuk alam,” ungkapnya dalam forum.

Sementara itu, politikus PDI Perjuangan, Nelson Matara menekankan perlu adanya kerja sama lintas sektor antara PLN, ESDM, PU hingga pariwisata untuk pembangunan jembatan ini.

“Memang ada hubungan tarik menarik karena ego sektoral, kami paham itu, tapi kita sebagai penggagas jangan patah arang,” jelasnya.

Dirinya menyadari pergantian kepemimpinan di tingkat pusat akan mempengaruhi rencana pembangunan Jembatan Palmerah. “Namun niat baik pasti akan mendapat restu sang pencipta,” ujarnya.

Nelson mengaku sebagai anggota DPRD siap mendukung rencana pembangunan ini. “Kami tegaskan pemerintah NTT dan DPRD mendukung ini,” ungkapnya.(*)