Kolaborasi “Jaga Bersama” Siapkan Anak Muda sebagai Komunikator Imunisasi di NTT

Kolaborasi ‘Jaga Bersama’ Siapkan Anak Muda sebagai Komunikator Imunisasi di Nusa Tenggara Timur / foto: Gorby Rumung

EXPONTT.COM, KUPANG – Sehat adalah hak dasar anak, untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal. Sebagai upaya melindungi anak dari ancaman penyakit, imunisasi rutin diberikan semenjak usia bayi hingga usia sekolah.

Walau imunisasi efektif dalam mencegah penyakit dan diberikan secara gratis, masih banyak terjadi penolakan di masyarakat.

Hoaks dan misinformasi yang beredar terkait dengan imunisasi dan juga efek samping menjadi salah satu yang sering membuat masyarakat ragu.

Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas), didukung oleh UNICEF Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dinas Pendidikan Kota Kupang serta Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE+), melalui inisiatif ‘Jaga Bersama’ dengan menyelenggarakan Pelatihan Komunikator Kesehatan di Kota Kupang pada 18-19 September 2024.

Pelatihan ini dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi perubahan perilaku guna meningkatkan minat warga terhadap imunisasi, dengan menggunakan metode Komunikasi Antar-Pribadi (KAP). Mengingat bahwa anak berhak untuk mendapatkan ruang partisipasi, maka kegiatan ini melibatkan 45 peserta dari perwakilan anak muda, guru, dan tenaga kesehatan di 10 Kabupaten/Kota di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga:  Relawan Siap “Mandi Darah” Menangkan SIAGA di Pilgub NTT

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang,  drg. Retnowati, menyambut kolaborasi ini dengan baik. ”Kami memerlukan dukungan dari semua pihak dalam menyukseskan capaian imunisasi. Dengan adanya inisiatif yang melibatkan anak muda ini, kami yakin mereka dapat menjadi edukator sebaya untuk meningkatkan minat teman-temannya terhadap imunisasi”, ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, menjelaskan pentingnya peran sekolah dalam kesuksesan imunisasi anak.

”Kami menyadari bahwa penting untuk memastikan anak murid kami tercegah dari berbagai penyakit dengan imunisasi, maka dari itu kami juga ikut ambil peran untuk terlibat dalam upaya edukasi kesehatan anak dan orang tua secara menyeluruh di sekolah,” tegasnya.

Baca juga:  Program Jonas-Alo Bukan Sekedar Konsep, Sudah Pernah Dirasakan Warga Kota Kupang

Hai Raga Lawa, mewakili Kantor Perwakilan UNICEF wilayah NTB-NTT, menyampaikan komitmen UNICEF Indonesia dalam memastikan hak anak dapat terpenuhi. “UNICEF mendukung pemerintah dalam memastikan anak mendapatkan imunisasi dan pengembangan kapasitas untuk bisa turut terlibat mempromosikan kesehatan. Salah satunya dengan inisiatif ini”, ujarnya

Vania Santoso, Staf Keterlibatan Anak Muda UNICEF Indonesia menyampaikan alasan melibatkan anak muda dalam pelatihan komunikasi ini.

”Kegiatan ini dibuat dengan harapan dapat memfasilitasi anak muda untuk ambil peran sebagai edukator imunisasi di lingkungannya. Kami yakin dengan memfasilitasi mereka untuk dilatih dan berjejaring dengan berbagai pihak lainnya dalam kegiatan ini akan membuka peluangnya untuk terlibat membantu lebih banyak di isu kesehatan di Indonesia,” jelasnya.

Baca juga:  Melki dan Ratusan Petani Garam di Sabu Raijua Ikut Dukung SIAGA di Pilgub NTT

Sementara itu, Direktur Eksekutif Portkesmas, dr. Basra Amru, menyampaikan komitmennya untuk terus memfasilitasi kolaborasi berbagai pihak dalam menyukseskan program imunisasi.

”Kolaborasi multi-pihak akan terus diperlukan dalam upaya kesehatan, imunisasi ini. Bersama UNICEF Indonesia, kami siap memfasilitasi segala bentuk kolaborasi yang diperlukan untuk memastikan terpenuhinya hak anak dalam memperoleh kesehatan yang menyeluruh,” ungkap Basra.

Salah satu peserta pelatihan dari perwakilan anak muda, Syafiah Juliana menggambarkan pengalamannya selama mengikuti kegiatan.

”Cara komunikasi yang diajarkan dalam pelatihan ini berbeda dengan cara komunikasi yang biasa saya temui disekitar. Dengan cara yang diberikan selama pelatihan ini, saya menjadi lebih percaya diri dalam menjelaskan materi imunisasi di lingkungan sekitar saya,” katanya.(*)