EXPONTT.COM, SIKKA- Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan petani.
Simon Petrus Kamlasi menawarkan program pertanian berbasis teknologi. SPK menaruh perhatian sangat serius pada ketersedian air bagi pertanian di NTT.
“Daerah ini harus terutama (diperhatikan) tata kelola air. Sumber-sumber air jangan sampai banyak yang langsung ke laut, tapi dia harus masuk ke embung-embung yang banyak supaya kita punya cadangan air di daratan,” kata SPK dalam tatap muka dengan warga Sikka di Jalan Eltari pada Sabtu 12 Oktober 2024, mengutip enbeindonesia.com.
Dengan teknologi pompa hidram, kata SPK, pertanian lahan kering bisa diperdayakan dan ke depan akan perbanyak lagi.
“Saya pikir lahan tidur kita terlalu luas dan hanya bangun pada saat musim hujan saja, lalu petani tidak musim hujan saja, lalu petani tidak menanam pada musim kemarau. Saya pikir, lahan kita tidak perlu tidur lagi. Saatnya kita bersama-sama membangunkan lahan-lahan kita. Semua itu kunci utamanya ada di air,” katanya.
“Semua potensi air yang ada di lembah dan sungai akan dipompa ke tempat yang tinggi lalu dialirkan ke kebun masyarakat. Teknologi saat ini sudah semakin canggih di bidang pertanian dan bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat.
“Lewat pompa hidram yang kita buat ini, kita gunakan lagi teknologi yang hemat air. Jadi hanya jagung saja yang hidup tapi rumput tidak bisa hidup karena panas matahari yang luar biasa di wilayah kita.
“Teknologi hemat air itu adalah irigasi tetes. Kita juga akan bangun banyak embun untuk menampung air hujan. Diupayakan ketika hujan yang sedikit itu, kita tahan di darat lewat embung agar banjir tidak langsung le laut,” tutur Kamlasi.
Untuk diketahui, putra asli Desa Sunu-TTS ini, mempelopori program TNI AD Manunggal Air, proyek pompa air yang dikerjakan Angkatan Darat (AD), dan telah dibangun di 3,000 titik air di Indonesia dan 400 titik air di seluruh pelosok NTT.
“Untuk NTT dikerjakan dengan biaya sendiri dan itu sudah jadi dan akan tetap jalan semua itu karena bentuk kepedulian saya. Ya uang saya sendiri, mulai dari kantong sendiri, kenapa saya peduli?
“Sudah 28 tahun saya sampai jadi kolonel, naik jadi brigjen, kampung ini (NTT) masih begitu saja, masih susah air kan kita semua. Saya punya program siaga air, tata kelola air artinya sumber sumber air jangan sampai kelaut tapi dia harus masuk ke embung-embung supaya kita punya cadangan air di daratan.
“Bukan penggiring anggaran APBN datang ke sini. Kalau itu sudah pastilah. Kerjaan wakil rakyat, siapa yang mewakili ya wajiblah untuk membahagiakan dapilnya dan itu mudah, tinggal ngomong-ngomong saja, kawal-kawal saja jadi,” papar Kamlasi.
Dia pun meminta masyarakat NTT untuk tidak ragu, sebaliknya yakin pada kemampuannya membangun NTT dalam perannya sebagai gubernur (jika terpilih).
Kamlasi adalah pemegang rekor MURI di bidang air, pada 2015 atas pemasangan pompa hidrolik di berbagai wilayah Indonesia (1.345 titik), termasuk NTT (15 titik).
Dalam pencalonannya menjadi gubernur NTT, Simon juga berfokus pada pengembangan industri lokal untuk meningkatkan ekonomi NTT, serta peningkatan kualitas pendidikan vokasional yang sesuai dengan potensi lokal.
Kamlasi bersama calon wakilnya Andreas Garu (Paket Siaga) diusung oleh koalisi partai NasDem, PKB, dan PKS.
Seperti folosofi air, Kamlasi memiliki sifat lembut namun kuat, memiliki fleksibilitas yang adaptif terhadap lingkungan. Dalam berbagai tradisi, air melambangkan konsep-konsep mendalam, seperti kehidupan, ketenangan, dan kebijaksanaan.(*)