Tokoh masyarakat Desa Tunbaun, Kornelis Nenohara, mengaku sangat prihatin. Pasalnya usai video tersebut viral warga desa mejadi gaduh. Dirinya juga didatangi sejumlah warga yang ada di dalam video tersebut. Untuk itu dirinya meminta agar persoalan ini diproses.
Dirinya menyebut, masyarakat yang hadir di dalam pertemuan tersebut sudah merasa ditipu, karena mengundang dengan agenda gereja tetapi dalam pertemuan tidak membahas agenda yang diinformasikan saat diundang. “Ini membuat jemaat kita resah dan bisa berakibat buruk bagi kegiatan jemaat kita di sini,” ujarnya.
Kejadian ini, lanjut Kornelis, menegaskan bahwa ada pihak yang menggunakan urusan lembaga keagamaan untuk kepentingan politik
“Ini kan seperti kita ketahui bahwa tidak boleh lakukan hal-hal seperti ini apalagi pada masa kampanye dan nanti masyarakat atau jemaat kita bisa diproses macam-macam,” imbuhnya.
Kornelis menjelaskan, bahwasanya di gereja GMIT Sesawi Battuna memang ada kegiatan dan membutuhkan biaya namun dana untuk kegiatan tersebut sudah tersedia. “Kami sudah siapkan biaya untuk kepentingan itu, lalu mau alaskan (uang) itu untuk apa,” ujarnya.
Dia berharap, pihak berwenang seperti panwas, polisi atau aparat penegak hukum lainnya segera mengambil sikap untuk menyelesaikan masalah dugaan politik uang ini.
“Hal seperti ini masuk dalam hal penipuan, karena mengundang agenda gereja tetapi dalam pertemuan tidak membahas agenda itu. Ini membuat jemaat kita resah dan bisa berakibat buruk bagi jemaat kita di sini. Kalau mereka baku marah saja kita omong soal pembangunan di gereja tidak bisa jalan lagi,” tegasnya.(*)