Simon Petrus Kamlasi Nikmati Kopi bersama Milenial dan Gen-Z di “Jalur Gaza”, Dengar Keluh Kesah Petani

Simon Petrus Kamlasi menikmati kopi sambil berdiskusi dengan para milenial dan gen-z di Kecamatan Lewa, Sumba Timur, Jumat, 1 November 2024. Para milenial dan gen-z di daerah tersebut kebanyakan bekerja sebagai petani / foto: ist

EXPONTT.COM, SUMBA TIMUR – Di sela-sela jadwal kampanye di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi menyempatkan waktu untuk menikmati kopi bersama Milenial dan Gen-Z di ‘Jalur Gaza’, Kelurahan Lewa Paku, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Jumat, 1 November 2024 sore.

Bukan di cafe mahal atau restoran mewah, tetapi di teras sebuah pondok sederhana menjadi tempat yang pas untuk berbagi ide dan gagasannya membangun NTT, bersama Milenial dan Gen-Z yang sedang gelisah terhadap nasib NTT yang merupakan provinsi kepulauan ini di masa depan.

Selama masa kampanye, Simon Petrus Kamlasi memang selalu menerobos jauh ke dalam pelosok-pelosok desa yang terpencil sembari bertemu dan menyapa masyarakat di sana.

Bagi putera asli TTS ini, rakyat boleh mendengar visi-misi calon pemimpinnya, tetapi pemimpin juga harus mendengar suara rakyatnya.

Baca juga:  ICW Rilis Album Musik Ketiga di Kupang, Diisi Marapu, Leis Plang dan Hip-Hop Lembata Foundation

Memang, Brigadir Jenderal Purnawiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini merupakan tipe pemimpin yang lebih suka mendengar suara dan keluh-kesah rakyat, sembari menyampaikan pemikiran dan gagasannya agar NTT semakin maju dan sejahtera.

Sembari menikmati kopi di pondok sederhana di ‘Jalur Gaza’, seorang pemuda setempat secara blak-blakan bersuara. Dia mengungkapkan terima kasihnya kepada SPK yang dengan kesederhanaannya menyempatkan diri mampir dan duduk bersama dengan mereka.

“Terima kasih bapak Simon Petrus Kamlasi sudah mampir di kampung kami, ini adalah kehormatan bagi kami warga ‘Jalur Gaza’. Kami tidak menyangka bisa bertemu dengan orang yang kami harapkan untuk membantu kampung kami, khususnya terkait masalah air,” ungkap Ferianto Wairato.

Dia mengutarkan isi hatinya berupa unek-unek kepada Simon Petrus Kamlasi tentang kondisi yang dialami warga di sana. Lagi-lagi, air menjadi masalah serius di tengah warga yang sebagian besar menjalani hidup sebagai Petani sawah.

Baca juga:  Mulai Januari 2025 Pemprov NTT Terapkan Opsen PKB, Tarif Pajak Kendaraan Naik

Meskipun menurutnya tanah daerah tersebut sangat subur, namun tak ada sumber pengairan. “Pertanian di sini sistemnya tada hujan. Lahan kami hanya bisa dikelola satu kali setahun,” ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Meriance Anggraeni Djo. “Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Bapak Simon. Kami mengenal bapak sebagai ‘Jenderal Air’, dan harapan kami sangat besar agar bapak dapat mengatasi kesulitan kami di sini,” ujarnya terbata-bata menahan haru.

Meriance mengisahkan begitu sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. “Setiap hari kami harus berjalan jauh hanya untuk mendapatkan air,” keluhnya.

Mendengar curan hati kaum muda setempat, sembari tersenyum sosok peraih rekor MURI pemasangan pompa hidram sebanyak hampir 4.000-an titik di seluruh Indonesia, termasuk 400 titik di NTT ini merespon keluh-kesah tersebut dengan mengatakan “tenang, sumber air su ada”.

Baca juga:  Penghalangan Kampanye Paket Gemoy, Kuasa Hukum Apresiasi Gakkumdu Kabupaten Kupang

“Saya sudah memgerjakan 400 titik air di NTT. Karena itu jika saya jadi gubernur maka saya akan fokus menyelesaikan masalah air, air bersih,air untuk pertanian dan air untuk peternakan,” jelas Simon Petrus Kamlasi.

Terkait persoalan air di lahan pertanian, Simon Petrus Kamlasi mengatakan jaringan irigasi menjadi salah satu kendala utama. “Ke depan kita akan membuat jaringan irigasi dengan sistem geomembran sehingga air tidak terbuang karena kebocoran,” kata Simon Petrus Kamlasi.

Sementar untuk anak-anak muda, Simon Petrus Kamlasi berjanji siap memfasilitasi untuk pembukaan lahan pertanian. “Bermimpi jadi ASN memang tidak sama, tetapi lahan kita masih sangat luas, sebagai daerah ayo kita gali potensi yang ada untuk membangun daerah kita,” ujar Simon Petrus Kamlasi.

“Kalau teman-teman kendala modal, saya akan bantu tetapi harus benar – benar kerja. Saya tantang untuk buka lahan sebesar 4 hektar,” imbuhnya disambut tepuk tangan meriah pemuda ‘Jalur Gaza.(*)