Debat Terakhir Pilgub NTT, Simon Petrus Kamlasi Singgung Soal Kampanye Hitam

Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu / foto: ist

EXPONTT.COM, KUPANG – Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi menyinggung terkait kampanye hitam di masa pemilu.

Hal tersebut Simon Petrus Kamlasi sampaikn saat memberikan pernyataan penutup di debat publik Pilgub NTT, yang digelar di Auditorium Undana, Rabu, 20 November 2024 malam.

“Saya mengajak semua yang ada, baik dari masyarakat, pihak penyelenggara dan paslon-paslon agar sisa waktu yang ada ini, jangan ada kampanye hitam yang kurang bagus. Apalagi, menyerang secara pribadi. Itu kita hindari,” kata Simon Petrus Kamlasi.

Purnawiran TNI ini mengaku akan tetap fokus berkeliling menyapa dan mendengar permasalahan warga. Ia tak ingin ada kampanye hitam untuk mencederai pesta demokrasi di NTT.

“Rakyat sudah pintar, mereka sudah melihat pemimpin-pemimpin berkualitas yang dimiliki oleh NTT ini,” tegas Simon Petrus Kamlasi.

Baca juga:  ICW Rilis Album Musik Ketiga di Kupang, Diisi Marapu, Leis Plang dan Hip-Hop Lembata Foundation

Dirnya juga mengingatkan kembali pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di Pilkada 2024 ini agar jangan melakukan kampanye hitam atau black campaign di sisa masa kampanye sebelum hari pemungutan suara yang berlangsung 27 November 2024 nantinya.

Bahkan Simon Petrus Kamlasi yang berpasangan dengan Adrianus Garu itu menegaskan jika keduanya ingin pesta demokrasi di NTT harus langsung, umum, bebas, rahasia serta jujur dan adil.

Baginya Simon Petrus Kamlasi, politik riang gembira yang diusung adalah hal mutlak dilakukan oleh seluruh tim dari masing-masing Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.

Sehingga, lanjut Simon Petrus Kamlasi, masyarakat disuguhkan dengan berbagai program kerja yang ditawarkan Paslon.

Ia juga mengomentari kampanye hitam yang cenderung melakukan fitnah dan ujaran kebencian dalam gelaran pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024 ini.

Baca juga:  OJK: Keuangan Perbankan di Provinsi NTT Tumbuh Positif di Tahun 2024

Menurut dia, kampanye hitam cenderung membuat antar kelompok masyarakat terlibat konflik yang dapat merugikan diri sendiri.

“Kami selalu SIAGA, kami sungguh percaya masyarakat NTT telah menjadi pemilih yang SIAGA di tanggal 27 November 2024 nanti, untuk menyambut pemimpin SIAGA pada pesta demokrasi ini,” tegasnya.

“Kami telah memahami kompleksitas permasalahan rakyat di NTT ini. Dan akan kami jadikan sebagai tinta emas dalam visi kami ke depan di NTT ini,”tambahnya.

Dia juga mengatakan bahwa dengan adanya kampanye hitam, hal tersebut dianggap dapat merugikan masyarakat dan tidak berdampak terhadap kemajuan di NTT ke depan.

Hal itu karena, masyarakat akan terbuai dengan pesta demokrasi yang tidak bersih sehingga salah memilih pemimpin masa depan untuk bumi Flobamorata ini.

“Jagalah kedaulatan demokrasi sebagai benteng yang sejati. Ingat, tanggal 27 November semua bersiaga memilih paket SIAGA, untuk SIAGA 24 jam di NTT demi NTT yang sejahtera dan bermartabat, adil serta makmur,” pungkasnya.

Baca juga:  Ijazah Wabup Rote Ndao Diduga Palsu, Tergugat Intervensi Akui Ada Kesalahan

Dengan kultur yang beragam ini, Simon Petrus Kamlasi berharap agar gelaran Pilkada 2024 di NTT dapat menyatukan masyarakat dan terhindar dari isu perpecahan yang merugikan banyak pihak.

“Marilah kita menjaga pemilu yang berintegritas, agar terwujudnya pemilu yang demokratis dan pemimpin yang bersih, mampu membangun NTT lebih baik ke depan,” imbuhnya.

Paket SIAGA, ungkap Simon, dengan tulus menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah bersama-sama mengawal dan mengawasi jalannya proses debat pamungkas ketiga atau debat terkahir Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT ini.

“Kita semua sudah jalani debat ini dengan lancar. Terimakasih yang tulus kami sampaikan lewat hati yang paling dalam atas segala perhatian, sumbangan pemikiran, tenaga, dan partisipasi semua pihak sehingga terselenggaranya debat yang sudah tiga kali berjalan ini.”ujarnya.(*)