Dinilai Rendahkan TNI, Polri dan Kejaksaan, Forum Pemuda Peduli Demokrasi Laporkan Mohammad Ansor Terkait Rekaman Viral

Ketua Forum Pemuda Peduli Demokrasi, Hemax Herewila (Kanan) saat diwawancarai usai melaporkan rekaman viral Mohammad Ansor yang menyebut TNI, Polri dan Kejaksaan mendukung Paslon Nomor 2 di Pilgub NTT / foto: Gorby Rumung

EXPONTT.COM, KUPANG – Forum Pemuda Peduli Demokrasi melaporkan ke Sentra Gakkumdu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait rekaman suara viral Politikus Partai Golkar, Mohammad Ansor yang menyebut, TNI, Polri dan Kejaksaan mendukung salah satu Paslon di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Senin, 25 November 2024.

Forum Pemuda Peduli Demokrasi yang terdiri dari para mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Kupang ini melapor ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) di Bawaslu Provinsi NTT.

Ketua Forum Pemuda Peduli Demokrasi, Hemax Rihi Herewila, mengatakan, rekaman yang diduga kuat adalah suara Mohammad Ansor, itu telah menodai demokrasi dan merendahkan tiga institusi negara, TNI, Polri dan Kejaksaan.

Baca juga:  KPP Kupang Bersama Kadin NTT Sosialisasikan Coretax

“Kami mahasiswa sangat menyesal karena ini telah mencederai demokrasi. Beliau sebagai anggota DPRD yang merupakan wakil rakyat seharusnya tidak begini. Berbeda pandangan politik boleh tapi jangan rendahkan institusi TNI Polri dan Kejaksaan,” ujarnya usai melapor.

Hemax Rihi Herewila menyebut, pihaknya menyerahkan sejumlah bukti sebagai pendukung laporannya, termasuk rekaman suara Mohammad Ansor yang telah viral dalam versi yang lengkap dengan durasi sepanjang lebih dari 40 menit.

Baca juga:  ICW Rilis Album Musik Ketiga di Kupang, Diisi Marapu, Leis Plang dan Hip-Hop Lembata Foundation

Dalam rekaman suara dengan durasi sepanjang kurang lebih 40 menit, selain TNI, Polri dan Kejaksaan, disebutkan juga mahasiswa hingga rektor sejumlah perguruan tinggi hingga pendamping desa juga disebut telah bekerja untuk kemenangan Paslon Melki-Johni di Pilgub NTT.

“Ini keresahan kami mahasiswa. Tentu kita sangat kecewa, bila benar jika TNI, Polri dan Kejaksaan sudah berpihak, ini berarti demokrasi di negara ini tufak baik-baik saja,” ujarnya.

Baca juga:  Mulai Januari 2025 Pemprov NTT Terapkan Opsen PKB, Tarif Pajak Kendaraan Naik

Hemax berharap agar laporan yang dilayangkan oleh Forum Pemuda Peduli Demokrasi ditindaklanjuti oleh Gakkumdu Bawaslu Provinsi NTT.

“Ini memang baru dugaan, sehingga kami serahkan semua ke Bawaslu. Kami berharap tindakan tegas dari Bawaslu untuk bisa memanggil yang bersangkutan dan memberikan klarifikasi atau membuktikan siapa sebenarnya di balik rekaman tersebut dan dibuka kepada masyarakat,” pungkas Hemax.

Sebelumnya, beredar sebuah rekaman suara yang diduga dari Tim pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubenur dan Wakil Gubernur NTT nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena-Johni Asadoma, Mohammad Ansor.