Ramalan Cuaca Wilayah NTT Sabtu 29 Maret 2025, Bibit Siklon 93S Masih terpantau di Selatan NTT

Ilustrasi hujan disertai angin kencang

EXPONTT.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan prakiraan cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk, Sabtu 29 Maret 2025.

BMKG memprakirakan sejumlah wilayah di NTT akan mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.

Wilayah Kota Kupang, Oelamasi, Ba’a, Sabu, Betun, Atambua, Soe, Kefamenanu, Alor, Larantuka, Lewoleba, Maumere, Ende, Mbay, Bajawa, Borong, Ruteng, Labuan Bajo, Waingapu, Waibakul, Waikabubak dan Tambolaka, diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Baca juga:  IKAVANS 05 Jalin Silahturahmi Lewat Lomba Mewarnai

Peringatan Dini

BMKG dalam pengumumannya juga menyampaikan peringatan dini adanya bibit siklon 93S yang masih terpantau di selatan NTT.

Terpantau adanya Bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia sebelah selatan Pulau Sabu yang berpotensi meningkatkan aktivitas awan konvektif dan meningkatkan curah hujan di wilayah NTT. Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 93 S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori sedang tinggi. Bibit Siklon Tropis 935 ini memberikan dampak tidak langsung seperti hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat serta angin kencang di wilayah NTT.

Baca juga:  PT Pelindo Kupang Digugat 4 Mantan Pegawai, Perkara Jual Beli Rumah Dinas

Terpantau aktifnya Gelombang Equatorial Rossby sehingga menyebabkan Hujan Sedang hingga Lebat disertai Petir dan Angin Kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah. Hangatnya suhu muka laut menunjukan adanya potensi penambahan masa uap air yang dapat meningkatkan aktifitas pertumbuhan awan hujan.

Baca juga:  Jane Natalia Suryanto Kekuatan Baru PAN di NTT

Waspadai dampak Hujan Sedang hingga Lebat serta angin kencang di wilayah NTT yang dapat menyebabkan Bencana Hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin dan kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum.(*)