EXPONTT.COM, KUPANG – Yayasan Yusinta Ningsih Sejahtera (YNS) menawarkan pembangunan hunian sementara untuk korban longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ke Pemerintah Kabupaten TTS.
Hal tersebut diungkapkan, Direktur Yayasan YNS, Yusinta Nenobahan Syarief saat meresmikan kantor Yayasan YNS di Kota Kupang, Rabu, 2 April 2025.
Diketahui saat ini sekitar 380 keluarga atau 400 lebih warga terpaksa mengungsi akibat longsor yang terjadi di Desa Kuatae beberapa waktu lalu.
Disebutkan, sebagian besar wilayah desa itu sudah tak bisa lagi dihuni karena kondisi yang tak memungkinkan lagi dan rumah warga dipastikan harus direlokasi.
Warga sebagian besar saat ini mengungsi di Gelanggang Olahraga (GOR) Nekmese, Kota Soe dan tinggal dengan kondisi serta sarana prasarana yang tidak memadahi.
Menurut Yusinta Nenobahan, para pengungsi kesulitan dalam menjalani keseharian, begitu juga dengan anak-anak yang mengalami trauma pasca bencana.
“Kondisi tidak memungkinkan orang sebanyak itu tinggal dengan kondisi seperti itu,” ungkap Yusinta yang selama tiga hari berada di lokasi pengungsian.
Untuk itu, dirinya bersama Yayasan YNS menawarkan pembangunan hunian sementara untuk para pengungsi.
Yusinta menyebut, seluruh pembangunan hunian sementara akan didanai yayasannya, sementara pemerintah menyiapkan lahan pembangunan.
Ia juga menyebut inisiatif Yayasan YNS juga telah disampaikan secara langsung olehnya kepada Bupati dan Wakil Bupati saat berada di TTS. Meski begitu, pihaknya saat ini belum mendapat jawaban pasti dari Pemerintah Kabupaten TTS.
“Kami masih menunggu keputusan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam menentukan lokasi tempat relokasi bagi korban bencana alam. Pada prinsipnya kami siap bekerja sama dengan Pemda TTS dalam menangani bencana ini,” tegas Yusinta Nenobahan.
Selain itu, Ia juga meminta Pemkab TTS berkomunikasi dengan lembaga perbankan dan leasing di wilayah tersebut untuk menunda pembayaran hutang selama tiga bulan.
“Karena yang menjadi kesulitan warga saat ini yaitu membayar hutang, mereka rata-rata petani dan pekebun, lahan sudah hilang karena longsor, mau dapat uang dari mana. Ini langkah yang paling penting untuk diambil pemerintah kabupaten, supaya warga tidak kesulitan, setelah itu baru kita pikir yang lain,” pungkasnya.♦gor