EXPONTT.COM, KUPANG – Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Yuvensius Tukung, mengenang kebersamaan dengan Almarhum Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang, Pr. semasa hidup.
Yuvensius Tukung mengatakan, kepergian Mgr. Petrus Turang merupakan duka yang mendalam bagi Pemuda Katolik. Hal itu karena kedekatan hubungan yang sudah terjalin dan sulit terlupakan.
Yuven Tukung menyebut, Mgr. Petrus Turang merupakan sahabat Pemuda Katolik dengan sentuhan kasih dan pemikiran yang visioner.
“Beliau visioner, kebijakan beliau sebagai pemimpin gereja selalu memiliki makna dan dampak jangka panjang. Dia putuskan hari ini, itu dia sudah bicara 30 hingga 50 tahun yang akan datang,” ujarnya, Minggu, 6 April 2025.
Yuven Tukung yang telah mengenal Mgr Petrus Turang sejak masih bergabung di Pemuda Mahasiwa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) ini mengatakan Mgr. Petrus Turang memberikan perhatian besar bagi orang muda.
“Terutama bagi eksistensi kaum muda di organisasi, seperti Pemuda Katolik, PMKRI, OMK, KMK dan organisasi kepemudaan lainnya. Beliau selalu menyempatkan diri hadir dalam kegiatan, serta membuka pintu istana keuskupan untuk menyambut semua anak muda yang ingin bertukar pikiran hingga meminta pandangan dari dia, dan dia selalu bisa hadir sebagai sosok seorang bapak yang memberikan masukan dan arahan yang bijak,” ujarnya.
Mantan Anggota DPRD Kota Kupang dua periode ini mengatakan, Mgr. Petrus Turang selalu aktif, serta telah menjadi motivator dan penggerak dari kaum muda di gereja dalam setiap kegiatan. Dirinya bahkan tak pernah ragu untuk mengeluarkan uang pribadi agar kegiatan kaum muda tidak terkendala operasional.
“Yang saya kenang beberapa kegiatan itu ada Forum Komunikasi Alumni PMKRI, beliau hadir, kemudian di Musda Pemuda Katolik tahun 2020 dan di tahun 2018 bahkan dirinya memberikan Rp.100 juta untuk penyelenggaraan Kongres Nasional Pemuda Katolik di Kota Kupang,” tuturnya.
Menurut Yuven Tukung, Mgr. Petrus Turang merupakan pemimpin umat Katolik yang berhasil. Bukan hanya bagi perkembang umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang, namun juga berhasil menuntun dan membimbing orang-orang muda melalui kaderisasi.
“Hari ini mereka (orang muda Katolik) sudah tumbuh dan berkembang untuk melayani masyarakat. Ini sudah bicara soal misi merasul awam, jadi dia sudah membawa posisi gereja ini ke tatanan dunia,” jelasnya.
Mengenal secara pribadi sejak tahun 2008, Yuvensius Tukung mengakui, Mgr. Petrus Turang sebagai figur yang “keras” dan tidak sungkan menegur sesuatu yang salah secara terbuka.
“Tapi dibalik karakter yang keras itu ada pribadi yang peduli, lembut dan welcome dengan semua orang, itu yang saya alami selama intraksi dengan beliau. Kami Pemuda Katolik sangat bersyukur bisa berproses dengan beliau. Kami doakan perjalanan beliau ke surga dan kami yakin Tuhan sudah atur yang terbaik,” pungkasnya.♦gor