EXPONTT.COM, KUPANG – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Nusa Tenggara Timur (Kanwil Ditjenim NTT), terus memantau pergerakan orang asing baik di darat maupun lautan.
Kini Kanwil Ditjenim menggelar operasi gabungan pemantauan orang asing di perairan Manggarai Barat atau di atas Kapal Pinisi.
Operasi gabungan itu, merupakan tindak lanjut dari rapat terpadu tim pora di Kanwil Ditjenim NTT belum lama ini.
Operasi laut dipimipin oleh Adithia Barus, selaku Kepala Kepala Bidang Penegakan Hukum Keimigrasian dan Kepatuhan Internal Kanwil Ditjenim NTT.
Adithia menjelaskan, operasi gabungan Tim Pora sebagai salah satu langkah dalam memperkuat pengawasan terhadap keberadaan dan aktivitas orang asing.
“Untuk itu Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Nusa Tenggara Timur ( Kanwil Ditjenim NTT), dibawah kepemimpinan kepala kantor wilayah, Arvin Gumilang melalui Bidang Penegakan Hukum Keimigrasian dan Kepatuhan Internal melakukan operasi gabungan (opsgab) di wilayah perairan Kabupaten Manggarai Barat,” ujar Adithia, Minggu 21 September 2025 dalam rilis yang diterima EXPO NTT.
Adithia menjelaskan, operasi gabungan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk memastikan penegakan hukum keimigrasian berjalan efektif, serta mencegah potensi pelanggaran izin tinggal dan ancaman terhadap keamanan serta ketertiban umum.
“Operasi gabungan dengan anggota Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Wilayah Perairan Kabupaten Manggarai Barat yang terdiri dari Pangkalan TNI Angkatan Laut Manggarai Barat, Kepolisian Resor Manggarai Barat, Kodim 1612, KSOP Kelas III Labuan Bajo, Bea Cukai Labuan Bajo, Balai Taman Nasional Komodo, Karantina Kesehatan Labuan Bajo, Basarnas Labuan Bajo, Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores dan juga Binda Labuan Bajo,” jelasnya.
Opsgab (Operasi Gabungan) di perairan kali ini kata dia, menyasar keberadaan dan kegiatan orang asing yang berada di beberapa Kapal Pinisi Wisata di sekitar pulau kalong Kabupaten Manggarai Barat, yang merupakan salah satu wilayah dari Taman Nasional Komodo yang disinyalir terdapat banyak keberadaan Orang Asing.
“Diharapkan dengan pelaksanaan operasi gabungan ini dapat menjadi wujud komitmen bersama dalam menjaga keamanan, ketertiban serta citra positif pariwisata Indonesia khususnya Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas,” kata Adithia.
Ia juga menghimbauan kepada seluruh tim agar didalam melakukan pemeriksaan dilakukan secara humanis dengan tetap mengedepankan profesionalisme.
“Bagi setiap anggota timpora yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan operasi gabungan kali ini dapat melakukan pemeriksaan secara humanis dan profesional, sesuai tugas fungsi dan wewenang masing-masing instansi, guna mengetahui dan dapat mendeteksi potensi pelanggaran keimigrasian, maupun pelanggaran disektor lain yang ada di kawasan perairan kabupaten manggarai barat ini,” terang dia.
Ia mengaku, dari hasil operasi tim tidak menemukan adanya pelanggaran keimigrasian oleh warga negara asing yang berada di Labuan Bajo.
“Dengan sinergitas dan eksistensi Timpora diharapkan dapat mencegah potensi pelanggaran dari keberadaan maupun aktifitas orang asing di Indonesia khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur,” urai dia.
Operasi gabungan di laut merupakan agenda rutin yang akan terus dilakukan tim pora NTT, yang merupakan tindaklanjut usai rapat Tim Pora di Kanwil Ditjenim NTT.
“Ini tindaklanjuti dari rapat kemarin dan Memnag di peraturan Mentri tentang tim pora salah satu giat juga melakukan operasi gabungan. Kalau operasi gabungan tiap tahun dilaksanakan sesuai dgn peraturan menterinya,” terangnya. (**)








