Harga kebutuhan pokok di pasar Alok, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) jelang Hari Raya Idul Fitri 2021, belum mengalami kenaikan.
Ketersediaan kebutuhan pokok dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan sepanjang hari raya.
Dari semua kebutuhan pokok baru minyak goreng yang mengalami peningkatan harga dari Rp.28.300/5 liter menjadi Rp.28.900/5 liter.
Sedangkan telur ayam mengalami penurunan harga dari Rp.290.000/ikat menjadi Rp.250.000/ikat.
Dilansir dari Liputan6, Sukmawati, pedagang Pasar Alok, Jumat 7 Mei 2021, mengungkapkan, menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021, dari semua kebutuhan pokok baru harga minyak goreng yang mengalami kenaikan harga.
“Semuanya harga kebutuhan pokok masih stabil kecuali minyak goreng. Kalau tahun sebelumnya biasanya sudah naik satu Minggu menjelang hari raya,” katanya.
Sementara, Ambo pedagang sembako di Pasar Alok , salah mengaku bahwa menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 2021, harga sembako di Kabupaten Sikka masih terbilang stabil.
Sementara seorang pedagang sembako di Pasar Alok, Ambo, mengatakan bahawa menjelang perayaan hari raya Idul Fitri tahun ini, harga sembako di Kabupaten Sikka bisa terbilang stabil.
“Naik kecuali minyak goreng tapi itu juga naiknya tidak seberapa,sementara kebutuhan bahan pokok lainnya seperti, beras, minuak goreng dan telur masih tetap stabil,” jelas Ambo.
Selain harga kebutuhan pokok yang belum naik, harga daging ayam di pasar Alok, Kabupaten Sikka, NTT belum mengalami peningkatan harga yang signifikan. Daging ayam hanya mengalami kenaikan harga Rp.5.000.
Margaretha, salah satu pedagang ayam potong di Pasar Alok Maumere mengatakan, harga ayam potong naik sejak satu bulan lalu yakni berkisar Rp80.000-Rp85.000/ekor.
“Kalau bulan sebelumnya itu Rp70 ribu – Rp75 ribu rupiah per ekor, kami dapat harga dari distributor sebelumnya itu Rp. 23.000/kg, sejak bulan lalu jadi Rp26.000/kg.”
Margaretha mengatakan, meskipun hari raya Idul Fitri tinggal menghitung hari namun pembelian daging ayam masih sepi.
“Tahun-tahun sebelumnya itu biasanya sudah ramai kalau dekat hari raya begini, sekarang untungnya tidak seberapa, hanya bisa untuk bertahan hidup dan bisa kembali tutup modal.”