Sumba Tengah Jadi Kabupaten Termiskin, Ansy Lema Pertanyakan Progress Food Estate

anggota DPR RI Ansy Lema
anggota DPR RI Ansy Lema

EXPONTT.COM – Anggota Komisi IV DPR-RI Yohanes Fransiskus Lema mempertanyakan terkait progress pelaksanaan dan tingkat keberhasilan program Food Estate yang sudah berjalan setahun terkahir.

Hal tersebut disampaikan Ansy Lema dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR-RI dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 24 Januari 2022.

Dalam rapat evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2021, automatic adjustment belanja kementan TA 2022 dan rencana program dan kegiatan tahun 2022.

Baca juga: Dianggap Tak Sesuai, Keluarga Suku Helong Minta Klarifikasi Arsitek Patung Raja Kupang di Kelurahan LLBK

“Kami mencatat Tahun 2021, Kementerian Pertanian menganggarkan Rp740,6 miliar. Kami ingin tanyakan capaiannya seperti apa, baik di Kalimantan maupun di kampung saya, Sumba di NTT,” ujar Ansy Lema.

Baca juga:  Penjabat Gubernur NTT Sebut Nagekeo Punya Potensi Jadi Lumbung Pangan Nasional

ia juga mempertanyakan kontribusi program food estate dalam upaya pengurangan angka kemiskinan.

“Hari ini ketika saya baca, Sumba Tengah (merupakan) kabupaten termiskin di NTT. Angka kemiskinannya sekitar 21 persen. Lalu bagaimana kontribusi dari program food estate ini untuk mengurangi kemiskinan?” tanyanya.

Baca juga: Kapolda NTT: Bareskrim Sudah Kirim Tim Untuk Membantu Proses Penyelidikan Kasus Astri dan Lael

Seperti yang diketahui, Sumba Tengah ditetapkan sebagai kawasan food estate dengan luas lahan mencapai 10.000 hektare, terdiri dari 5.400 hektare kawasan persawahan, dan 4.600 hektare lahan pertanian kering untuk pengembangan tanaman jagung dan peternakan.

Baca juga:  Pemkot Kupang dan MUI Pastikan Daging Dari RPH Bimoku Layak Konsumsi dan Halal

Dia pun berpesan agar program food estate membawa dampak signifikan bagi petani Sumba Tengah melalui peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan kesejahteraan petani.

Baca juga:  Mayat Bayi Baru Lahir Ditemukan di Penkase Oeleta Kota Kupang

“Kalau tahun 2022, ada anggaran sebesar Rp508 miliar untuk pengembangan food estate, artinya selama 2 tahun ini ada Rp1,3 triliun yang digelontorkan. Output dan outcome nya seperti apa, kita tidak mau di tahun 2022 nanti, antara before dan after tidak ada bedanya,” tandas Ansy Lema.
industry.co.id

Baca juga: Kejanggalan Kasus Astri dan Lael Diungkap Benny Harman, Kapolri Beri Atensi Khusus