EXPONTT.COM, TTS – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan penutupan mobilisasi hewan anjing wilayah setelah kasus rabies akibat gigitan anjing merebak di wilayah tersebut.
Melansir Batastimor, hingga Senin 29 Mei 2023 malam, sebanyak 20 orang telah menjadi korban gigitan anjing rabies, satu diantaranya meninggal dunia.
Warga yang meninggal akibat rabies itu adalah Antonius Banunaek (45) asal Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan pada 18 Mei 2023 lalu.
Baca juga: Kronologi Pria di Kupang Perkosa Kerabat yang Masih Gadis di Dalam Rumah Saat Ada Istri
“Satu orang meninggal dunia dan 19 orang telah terinfeksi (rabies) diduga digigit oleh anjing rabies,” ujar Kapolsek Amanatun Selatan, Iptu I Dewa Gede Putra Wijayana, Selasa 30 Mei 2023.
Kepastian AB meninggal karena rabies, setelah Balai Besar Veteriner Denpasar Bali mengeluarkan sampel organ anjing yang dikirim oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS
Sedangkan 19 warga lainnya yang diduga telah terinfeksi rabies tersebut sementara di monitoring oleh rim gabungan.
Monitoring terus dilakukan oleh tim gabungan dari Polsek Amanatun Selatan, Dinas Peternakan TTS, Dinas Kesehatan TTS, Puskesmas Oinlasi, Posramil Amanatun Selatan dan Resort Peternakan Kecamatan Amanatun Selatan.
Baca juga: Ini Alasan Dirobohkannya Menara Flobamora Korem 161/Wira Sakti Kupang
“Kita monitoring terkait korban dan pengobatan bagi korban yang terkena gigitan anjing yang diduga merupakan anjing rabies,” tandasnya.
Dia menyampaikan telah memberikan imbauan kepada masyarakat yang memiliki hewan anjing dan kucing untuk segera dikandangkan atau dimusnahkan. “Apalagi yang hewan anjing dan kucing yang agresif telah diminta untuk musnahkan,” katanya.
Terkait kasus rabies yang terus bertambah, pemerintah memutuskan untuk menutup akses masuk keluar hewan anjing dari dan ke Kabupaten TTS untuk mengantisipasi semakin meluasnya rabies di wilayah tersebut.
Hal tersebut juga dibenarkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan NTT, drh. Melky Angsar, saat dihubungi Expontt.com, Selasa 30 Mei 2023 siang.
Hingga saat ini Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten TTS masih terus melaksanakan koordinasi terkait hal ini.
Baca juga: Pasca Dirobohkan, Korem 161/Wira Sakti Sebut Belum Ada Rencana Bangun Pengganti Menara Flobamora
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News