Janji Yang Tak Pernah Ingkar

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, BHK

 

 

SALVE bagimu para saudaraku ytk. dalam Kristus Tuhan. Apakah Anda pernah mengingkari janji selama ini? Entah sebagai orang tua, Guru, orang muda, anak-anak, Politisi, pemimpin atau pejabat? Namun, bagi kita Yesus adalah role model atau panutan atau teladan sebagai sosok yang tidak pernah mengingkari janji, yakni janji keselamatan kepada kita. Pada hari ini kita mengenang arwah semua orang beriman.

Renungan hari Minggu tanggal 2 Nopember ini, terinspirasi dari Injil Yohanes 6: 37 – 40, yakni Roti hidup. Roti hidup itu adalah Yesus Kristus, Sang Juruselamat kita. Dia juga telah menjanjikan keselamatan kepada siapa saja yang beriman dan percaya kepada-Nya. Dalam dalam bacaan Injil hari ini, Dia menegaskan bahwa siapa pun yang datang kepada-Nya tidak akan ditolak, dan bahwa kehendak Bapa adalah agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan dibangkitkan pada akhir zaman. Inilah janji yang tak pernah ingkar, janji keselamatan dan kehidupan kekal bagi semua orang yang beriman dan percaya kepada-Nya. Dan ketika Gereja memperingati arwah semua orang beriman pada hari ini, kita tidak hanya mengenang mereka yang telah mendahului kita, tetapi juga menegaskan kembali iman kita akan janji Yesus: bahwa mereka yang telah hidup dalam iman dan percaya kepada-Nya tidak binasa atau hilang dalam kematian, melainkan menantikan kebangkitan dalam kemuliaan. Jadi, janji Yesus adalah dasar pengharapan kita dalam menghadapi kematian. Kita percaya bahwa kematian bukan akhir, dari segalanya, melainkan pintu menuju kehidupan kekal. Oleh karena itu, peringatan arwah bukan sekadar mengenang mereka yang kita kasihi yang telah mendahului kita, tetapi juga mendoakan dan mempercayakan mereka kepada janji keselamatan Kristus. Dengan demikian, dalam peringatan ini, kita diajak untuk merenungkan kesetiaan Allah dan sekaligus mengintrospeksi kesetiaan kita: apakah kita hidup sesuai dengan iman yang kita akui? Pun
kita juga diingatkan bahwa kesetiaan Yesus akan janji keselamatan kepada kita tidak pernah berubah, meskipun kita manusia banyak kali mengingkari janji, sumpah, atau ikrar yang kita ucapkan. Maka, mari kita memperingati arwah semua orang beriman dengan penuh harapan, dan bukan kesedihan. Sebab kita percaya bahwa mereka yang kasihi yang telah mendahului kita telah disambut oleh Sang Juruselamat, Yesus Kristus yang tidak pernah ingkar janji. Dan kita bisa belajar dari kesetiaan-Nya, agar hidup kita pun menjadi kesaksian akan janji yang kita pegang teguh. Akhirnya, ingatlah, bahwa mengingkari janji bukan hal sepele. Itu adalah pelanggaran terhadap perintah Allah yang ke -8 dari 10 perintah Allah. Sebab, janji yang diingkari adalah bentuk kebohongan, dan kebohongan adalah dosa serius. Maka, sebelum terlambat, kita harus segera bertobat. Janji yang kita ucapkan harus ditepati, dan jangan diingkari. Dengan demikian, janji yang kita tepati, akan disempurnakan oleh janji Yesus, yakni Dia akan membangkitkan kita yang setia pada janji. Mudah-mudahan.

Pertanyaan refleksi:

1. Apakah saya sungguh percaya bahwa janji Yesus untuk membangkitkan orang beriman akan digenapi, termasuk bagi mereka yang telah mendahului saya?
2. Dalam hidup saya saat ini, apakah saya sudah berusaha setia pada janji dan ikrar yang pernah saya ucapkan kepada Tuhan dan sesama?
3. Apa yang bisa saya pelajari dari kesetiaan Yesus dalam menepati janji-Nya, agar saya pun hidup lebih jujur, bertanggung jawab, dan penuh kasih dalam peran saya sebagai orang beriman?

Selamat berefleksi…& Selamat berhari Minggu.