DIkutip dari rakyatntt.com, ini baru dalam pembangunan di NTT. Kondisi Kota Kupang mirip dengan DKI Jakarta di tahun 1971. Di mana Gubernur Ali Sadikin meresmikan air mancur di Monumen Nasional sementara warga DKI dalam kesulitan air.
“Saya tahu masih banyak masyarakat Kota Kupang yang mengeluh. Masa’ masyarakat masih kekurangan air bikin lagi air mancur,” ungkapnya.
Namun, kata Nae Soi, air mancur sangat penting dalam hal penataan kota untuk memberikan daya tarik wisata. Ini juga memberikan motivasi kepada pemerintah dalam hal peningkatan pelayanan publik. “Pemerintah tidak mungkin melupakan masyarakat yang kekurangan air.
Pasti kita akan berusaha agar dari hari ke hari, bulan ke bulan kita akan terus memperjuangkan air bersih terutama di Kota Kupang,” jelas Nae Soi.Di taman air mancur ini juga terdapat patung 3 sosok pahlawan NTT.
Patung H.A. Koroh memegang pacul bermakna bekerja, patung mantan Gubernur NTT El Tari memegang anakan tumbuhan bermakna mengajak masyarakat untuk terus menanam serta patung Prof. Dr. W.Z. Johannes memegang obor yang menyala sebagai tanda bahwa semua yang dikerjakan haruslah terukur dengan kualitas pengetahuan. ♦ wjr